Tiga Titik Di Karyapenggawa Rawan Abrasi
Volume Jumlah abrasi pantai dan sungai yang ada di Kecamatan Karyapenggawa Kabupaten Lampung Barat (Lambar) harus menjadi perhatian serius dari Pemkab Lambar. Karena abrasi yang disebabkan oleh pengikisan sungai serta gelombang laut tersebut mengancam kehidupan masyarakat setempat, baik dibidang pertanian padi dilahan sawahnya maupun pemukimannya yang berada tidak jauh dari pinggiran laut.
Tokoh Masyrakat kecamatan setempat Ali Mukhsin, ketia dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (10/10), mengatakan dari 12 Pekon yang ada dikecamatan itu, sebanyak tiga pekon yang mengalami abrasi pantai dan sungai seperti Pekon Laay, Pekon Waynukak, dan Pekon Waysindi. Sementara, untuk abrasi yang terparah yakni di Pekon Laay, yang lokasi abrasinya dilahan persawahan warga dekat dengan pinggiran pantai, selain itu juga abrasi di Pekon Laay tersebut dikarenakan karena gerusan dari aliran sungai Waylaay yang bermuara ke laut dan melintasi lahan persawahan warga.
“Sementara, untuk dua Pekon lainnya seperti Pekon Waynukak dan Waysindi, memang mengalami abrasi rata-rata mengancam pemukiman warga, kondisi tersebut juga sudah masuk dalam pengajuan pembangunan di kecamatan ini. Selain itu, dalam pengajuan tersebut diharapkan agar dapat terealisasi dan sebagian besar abrasi tersebut sudah dilakukan peninjauan oleh pihak terkait. Dengan adanya titik terang itu diharapkan dapat berjalan sukses dan masyarakat juga sangat terbantu dan senang dengan adanya pembangunan untuk menghindari abrasi tersebut yang kemungkinan akan terealisasi atau masih menunggu pembangunannya, dan itu merupakan yang dinanti warga,” ujarnya.
Abrasi terparah di tahun 2012 ini, kata dia, yakni di Pekon Laay yang ada dilahan persawahan warga yang mengakibatkan lahan pertanian itu terancam habis dikarenakan lahan tersebut selalu mengalami pengikisan baik dari sungai Waylaay maupun dari terjangan gelombang laut diwilayah itu.
“Kita berharap pembangunan talud penahan gelombang laut tersebut dapat segera terealisasi, sehingga tidak menjadi kekhawatiran warga terutama diseputaran abrasi seperti yang ada di pekon Laay itu. Selain itu, kemungkinan dengan akan terealisasinya pembangunan talud abrasi tersebut, kedepan tidak lagi menjadi ancaman dan kendala bagi warga terutama yang memiliki lahan persawahan dekat dengan lokasi abrasi, serta juga di wilayah waynukak diharapkan adaanya pemasangan beronjong dilokasi abrasi yang mengancam pemukiman warga,” imbuhnya. (aga)
Tidak ada komentar