Rp13,5 Miliar untuk 1.000 Meter Rijit
Camat Bandarnegeri Suoh Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Ali Yurdin, S.Sos, M.H., berharap kerusakan pada spot jalur lintas yang menghubungkan kecamatan terisolir tersebut dengan Liwa sepanjang 40Km, tepatnya di daerah Pasiran Pekon Hantatai yang kini tengah dikerjakan, dapat memutus matarantai kesulitan tersebut. Kini, proyek bersumber APBD Lampung senilai Rp13,5 miliar yang membelah Bukit Pasiran dan rijit sepanjang 1.000 meter dan lebar 400Cm itu tengah dikerjakan.
“Kalau perusahaan yang bekerja saya tidak tahu karena tak pernah juga lapor ke kecamatan. Tapi yang jelas proyek itu dari APBD Provinsi Lampung Rp13,5 miliar, berupa rijit 1Km dengan lebar 4 meter. Jalur Suoh-Liwa via Sukabumi tersulit memang di titik Pasiran ini. Artinya, jika jalan Pasiran ini tembus, bagus dan lancar, tentu mobilitas dan denyut perekonomain warga Souh-Bandarnegeri Suoh akan bergairah dan meningkat,” ujar Ali Yurdin, Selasa (13/11).
Dijelaskan Ali Yurdin, sepanjang pengamatan dirinya kerusakan terparah jalur Suoh-Bandarnegeri Suoh-Sukabumi-Liwa, berada pada titik Pasiran. Karenanya ketika spot tersebut lancar, dipastikan geliat perekonomian dan mobilitas warga tak terkendala. Cuma memang persoalannya, pengerjaan proyek tersebut bersamaan dengan musim penghujan, dimana kemungkinan besar akan mengganggu akurasi penyelesaian pekerjaan.
“Lancarnya titik kerusakan jalan pada jalur tersebut akan berdampak langsung pada perekonomain dan hasil-hasil pertanian warga. Sebab, selama ini hasil bumi dari Suoh dan Bandarnegeri Suoh yang berlimpah, selalu dipermainkan pedagang pengepul, termasuk juga tukang ojek. Setidaknya lancarnya jalan tersebut akan mengurangi biaya angkut dan transportasi lebih lancar,” pungkas Ali Yurdin. (aga)
Tidak ada komentar