Hama Burung dan Tikus Bingungkan Petani
Petani di Pekon Penggawalima Tengah Kecamatan Karyapenggawa Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mengeluhkan meldaknya populasi hama tikus dan burung yang menyerang tanaman padi di areal persawahan mereka. Akibat serangan tersebut, batang dan hasil buah tanaman padi saat panen nanti dipastikan berkurang.
Warga setempat, Dedi, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (26/12), areal persawahan yang saat ini ditanami padi dengan umur dua bulan, selama sepekan terakhir diserang hama burung dan tikus. “Ribuan burung dengan bebasnya memakan buah padi yang baru keluar atau berumur dua bulan, biasanya hama burung tersebut menyerang tanaman padi pada pagi hari dan sore hari, karena pada siang cuaca panas dan burung-burung yang biasa menyerang bersembunyi untuk berteduh, terutama pada hari cerah dan terik,” imbuhnya.
Hama burung yang kini menjadi permasalahan bagi setiap petani utamanya yang kini tanaman padinya masih berumur dua bulan dan tinggal menunggu kurang lebih 10 hari menjelang masa panen. “Hama burung ini, tidak hanya memakan buah padi yang baru keluar dan belum terlalu tua, namun juga merusak serta merontokkan bagian buah padi, sehingga terlihat disekitar bagian bawah batang tampak berserakan sampah dan buah padi yang telah rontok, hal itu yang membuat para petani kebingungan dan cukup direpotkan dengan hama satu ini,” kata dia.
Selain hama burung, lanjut Dedi, tanaman padi di Atar Ham dan Atartumpat tersebut, juga mendapatkan serangan dari hama tikus. Akibat hama tikus, batang padi yang sedang mengeluarkan buahnya, patah dan rusak, serta tumbang karena digerus oleh si hama tikus.
“Berbagai cara dilakukan para petani di Atar Ham dan Atar Tumpat ini untuk mengusir hama burung dan hama tikus, seperti membuat orang-orangan sawah, memberikan berbagai hiasan atau kaleng-kaleng yang dibunyikan untuk mengusir hama burung dan membuat jebakan serta membeli perangkap untuk menangkap tikus yang cukup meresahkan,” tuturnya.
Masih kata dia, akibat penerangan hama burung dan hama tikus tersebut, para petani setempat harus menyisihkan waktu khusus dan biaya tambahan untuk mengupayakan pengurangan hama burung dan tikus agar tidak menyerang tanaman padi yang tidak lama lagi akan memasuki masa panen.
“Setiap pagi sekali, kami para petani ke sawah untuk menghalau hama burung itu, sekitar pukul 06.00-08.30, kami harus berada di sawah, karena jam segitu burung sudah terlihat menghitam di atas tanaman padi, serta pada pukul 15.00-17.30, ribuan burung kembali menyerang, sehingga para petani kebingungan menanggulangi hama yang menyerang tanaman kebutuhan pokok itu. Jika hama ini tidak segera dicegah, bisa dipastikan puluhan hektar tanaman dipersawahan ini akan mengalami pengurangan hasil panen bahkan puso. Karena itu berbagai cara juga dilakukan masyarakat namun penanggulangan hama-hama ini cukup sulit teratasi,” keluhnya. (nov)
Tidak ada komentar