Oknum Guru SD Bantah Lecehkan Murid
Oknum guru SDN 2 Balaikencana Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) membantah jika dirinya telah melecehkan muridnya, NL, dengan cara melepaskan celananya. Sebelumnya menurut pengakuan korban NL, guru tersebut bernama Tuti Herdina, padahal berdasarkan hasil konfirmasi bahwa nama oknum guru tersebut bernama Suci Setia Hardiana.
Menurut Suci, Senin (17/12), dirinya tidak pernah melecehkan muridnya yang masih duduk di bangku kelas IV. Hanya saja, terang Suci, saat itu NL bersama lima temannya tengah bermain dan secara bersamaan ada yang menghubungi ponselnya.
“Saat itu ada yang menelpon, saya langsung keluar dari gedung sambil bicara kepada mereka untuk membuka pintu, bukan membuka celana NL. Selain itu NL juga memberikan identitas yang salah, nama saya Suci Setia Hardiana, bukan Tuti Herdina,” terangnya.
Suci menjelaskan dia bersama ibunya yang tak lain istri Kepsek SDN 2 Balaikencana, Harsono, Minggu (2/12), untuk meluruskan kebenaran ihwal dimaksud. Namun sesampainya di kediaman NL justru orangtua dari korban sama sekali tidak dapat diajak untuk bermusyawarah, sehingga harapan untuk meluruskan keadaan sama sekali tidak tercapai. “Saat kami sampai justru orangtuanya yang marah-marah,” lanjut Suci.
Sementara Harsono menjelaskan dirinya siap untuk menengahi permasalahan tersebut meski hal itu melibatkan anak kandungnya sendiri. Diakui Harsono dirinya telah dimintai kepala UPT Disdik Krui Selatan Hari Wiyono menyelesaikan hal itu. “Saya akan segera mengumpulkan orangtua dari korban dan temannya, namun setelah liburan selesai dan telah dimulainya aktivitas belajar mengajar pada semester dua mendatang,” terang Harsono.
Harsono berharap permasalahan itu diselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus melalui jalur hukum. “Namun apa bila mereka berniat agar permasalahannya diselesaikan melalui jalur hukum, kami sangat siap karena kami merasa tidak bersalah sedikitpun,” tutup Harsono.
Terkait hal itu, Hari Wiyono, menjelaskan akan segera menengahi permasalahan yang belum jelas kebenaran dari semua pihak terkait dugaan pelecehan yang dilakukan oknum guru honor sekaligus anak seorang kepsek tersebut.
“Rencana kami akan segera memanggil kembali, pihak sekolah bersama saksi-saksi termasuk ke-lima siswa kelas IV dan yang diduga korban itu, kita akan duduk bersama, dari itu akan ketahuan siapa yang mengada-ada, atau benarnya,” tandas dia.
Sementara berdasarkan hasil konfirmasi terhadap kakak dari Wulan yang merupakan salah satu dari lima teman NL yang membuka celananya, yaitu Yani, menjelaskan bahwa dirinya telah mendengar adiknya bercerita kepada orangtuanya disuruh oknum gurunya bersama keempat temannya yang lain untuk membuka celana dari NL. “Adik saya bercerita kepada orangtua saya bahwa mereka disuruh untuk membuka celana, jika menolak maka mereka akan dicubit dan tidak akan diberi nilai dan tidak naik kelas,” ungkap Yani.
Menurut Yani, dirinya yang pernah diajari oleh guru tersebut menilai sikap guru tersebut memang kerap kali dinilai aneh. “Masa, saat kami masih SD dulu ketika kami sedang bermain yang permainannya adalah tidak layak lagi untuk diikuti oleh orang sedewasa guru, justru dia malah ikut bermain bersama kami, saya juga yakin jika adik saya yaitu Wulan tidak berbohong saat bercerita kepada orang tua saya, dan saya pun sangat mempercayainya,” jelas Yani. (nov)
Tidak ada komentar