Tewas di Kolam TPAS
Warga Pekon Balaikencana Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) digemparkan dengan tewasnya Febriansyah (6), putra bungsu pasangan Halizannur-Renzi di kolam yang berisi air sedalam 2,5 meter di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) yang baru selesai dibangun beberapa waktu lalu, Rabu (16/1) pukul 16.30.
Inilah lokasi Febriasyah tewas tenggelam dikolam milik TPA sampah. Tampak warga bersama Kapolsek Pesisir Tengah memeriksa TKP |
“Dia (Febriansyah, red) mandi di kolam TPA sampah bersama tiga orang teman dan kakaknya yang memang kolam tersebut cukup dalam, apalagi untuk ukuran anak-anak seumur dia. Tengah asyik mandi tiba-tiba dia tidak lagi nampak dan hilang dikolam tersebut, sementara rekannya langsung memanggil penjaga TPA sampah yang tengah bekerja,” ujar salah seorang warga yang juga masih kerabat korban, Muhammad Rokani.
Sementara penjaga TPA sampah tersebut yaitu Azhar, menjelaskan dirinya membenarkan jika kolam tersebut kerap dijadikan anak-anak sebagai lokasi untuk berenang ketika sore hari, namun setiap waktu dirinya selalu melarang anak-anak tersebut untuk mandi. “Memang mereka sering mandi disini, namun jika saya melihatnya langsung saya larang,” jelasnya.
Menurut Azhar, sebelum kejadian tersebut dirinya melihat korban bersama tiga orang kakak serta temannya hendak berenang, namun langsung dilarang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Perkiraan saya mereka tidak berenang karena sudah saya larang, sayangnya ketika saya tengah bekerja mengangkut sampah tiba-tiba salah seorang temannya datang dan meminta tolong untuk mencari korban yang sudah hilang di dalam air, dan memang disekitar kolam tidak ada plang larangan berenang,” lanjutnya.
Sementara Kapolsek Pesisir Tengah AKP Suparman, S.Pd., M.Si., mendampingi Kapolres AKBP Abdul Karim Tarigan, menjelaskan jika tewasnya Febriansyah di kolam murni sebuah kecelakaan. Meski demikian pihaknya akan tetap melakukan visum et repertum untuk lebih memastikan jika hal itu memang sebuah kecelakaan. “Kejadian ini adalah murni kecelakaan, kita akan tetap melakukan visum agar tidak menimbulkan keraguan nantinya,” pungkas Suparman. (nov)
Isak tangis keluarga Febriansyah pecah ketika korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Foto : NOVAN ERSON |
Tidak ada komentar