Ezailham Rasya Tidak Mengidap Penyakit AFV
Dugaan adanya penyakit Accute Flacyd Paralisis (AFP) atau yang biasa di sebut lumpuh payu mendadak, yang diderita salah satu pasien, Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Dinas Kesehatan (Diskes) Puskesmas Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar), atas nama Ezailham Rasya, berumur 5,5 tahun anak dari pasangan Sahril dan Herawati warga Pemangku 1 Pekon Pahmungan kecamatan setempat ternyata setelah dilakukan tes Tajin (kotoran) di laboratorium pusat di Jakarta melalui Diskes Lambar, sudah dapat diketahui dan hasilnya negativ.
Dijelaskan, salah satu Staf UPT Diskes Puskesmas Krui, sekaligus sebagai Bidan Desa (Bindes) Pekon Pahmungan, Nurhasanah, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (10/2), terkait warga yang diduga awal terkena penyakit AFP tersebut ternyata tidak terbukti. “Pasien yang mengalami lumpuh mendadak ini semula memang tersangka atau dugaan pengidap penyakit AFP, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium ke pusat, ternyata hasilnya negativ, dan saat ini pasien itu tengah menjalani terapi dan penyembuhan secara alternativ yang diupayakan oleh keluaraganya. Pihak Puskemas dan kami sebagai pelayan kesehatan masyarakat tidak lepas tangan begitu saja, hingga saat ini kami terus melakukan pemantauan dan memberikan vitamin kepada si anak yang saat ini masih belum pulih,” jelasnya.
Sementara, orang tua dari Ezailham Rasya, Sahril dan Herawati saat ditemui dikediamannya, menerangkan bahwa, dengan diterimanya hasil tes tajin di laboratorium pusat di Jakarta dengan harapan semula ternyata anaknya yang hingga saat ini belum bisa berjalan tersebut terbukti tidak menderita penyakit AFP seperti dugaan semula, dan dari beberapa pengobatan alternativ yang dicoba, dijelaskan bahwa anaknya saat ini terkena pengaruh mahluk halus atau sebutan oleh masyarakat setempat Kehimbas, dan kini tengah menjalani pengobatan secara alternatif dan terapi.
“Setelah dinyatakan negativ oleh laboratorium pusat, kami sedikit lega, dan kami tengah mencoba menjalani pengobatan secara alternativ di daerah Bukit Kabupaten Lampung Utara. Kini keadaan Ezailham Rasya, yang pada bulan Mei Tahun ini genap berusia enam tahun, sudah menunjukkan perkembangan, yang mulanya hanya bisa terbaring kini sudah bisa merangkak, dan bila ada pegangan sekali-kali bisa berdiri,” imbuhnya.
Mulanya, lanjut Sahril, cukup khawatir dengan sangkaan penyakit yang diderita anaknya, yaitu AFP atau lumpuh layu mendadak dan penyakit tersebut adalah penyakit langka dan dikatakan penyakit luar biasa. “Namun alhamdulillah, dugaan itu tidak benar dan semoga anak kami ini bisa segera sembuh, karena selain secara alternativ kami juga mengupayakan kesembuhan dengan cara terapi listrik secara rutin. Anak ini memiliki pertumbuhan yang normal dan sehat serta berstatus lengkap imunisasi. Namun secara tiba-tiba mengalami kelumpuhan mendadak tanpa ada sebab pasti. keluarga masih sangat yakin kesembuhan akan menghampiri anak kami dan bisa kembali berjalan seperti sediakala,” harapnya. (nov)
Tidak ada komentar