Sarjono Tewas Terjepit Kayu
Ilustrasi |
Sarjono alias Bejo bin Watil (48), warga Pasar Senin Pekon Wayjambu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), meninggal dunia akibat terjepit kayu balok ukuran 8x12, pada saat dirinya sedang bekerja sebagai manol kayu, di Perkebunan Serdang Sungai Waylaay Kiri Pekon Penengahan Kecamatan Karyapenggawa, Selasa (12/2), sekitar 10.30.
Dijelaskan salah satu warga dan juga merupakan saksi kejadian tersebut, Sahrul bin Sakir (32), ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (13/2), saat itu Sarjono bersama adiknya yang bernama Asmad alias Mad Ligat bin Watil (45), dan rekannya bernama Alamsyah bin Salam (27) yang ketiganya berdomisili di Pasar Senin Pekon Wayjambu, sedang melakukan atau manol kayu milik Fery alias Kancut bin Suharyanto (25), warga Pekon Penengahan di lokasi pekebunan Serdang Daerah Waylaay Kiri.
“Ketiganya memang sudah lama berprofesi sebagai tukang manol kayu milik Fery dan keluarga besarnya, cara kerja mereka dengan cara menghanyutkan kayu-kayu diperairan Waylaay bagian hulu menuju pemukiman warga atau ke Pekon Penengahan. Pada saat kejadian Sarjono ini sedang melakukan perbaikan posisi kayu yang sudah mulai terhanyut, namun karena pada saat itu keadaan sungai banjir akibat hujan lebat di wilayah atas (Liwa), sehingga saat korban yang sedang melakukan perbaikan posisi kayu, tiba-tiba kayu kembali datang dari arah hulu yang dibawa banjir menghantam tubuh korban dengan kuat, dan korban tidak bisa menghindar,” jelasnya.
Terpisah Kapolsek Pesisir Tengah, AKP. Suparman, S.Pd., M.Si., mendampingi Kapolres Lambar, AKBP. Abdul Karim Tarigan, melalui Waka Polsek Pesisir Tengah, Ipda. Suhairi, saat dikonfirmasi, membenarkan memang telah meninggalnya seorang laki-laki akibat terjepit kayu balok ukuran 8x12, Selasa (12/2), korban MD bernama Sarjono alias Bejo bin Watil (48), bersama adik dan satu rekannya. “Korban MD ini mengalami kepala luka temporal, luka batang hidung, pipi kanan luka lecet atau memar, dada kanan memar atau lecet, tangan kanan siku luka, siku kanan luka lecet, tangan kiri luka lecet punggung kiri, tekuk belakang kiri luka lecet, dan mengalami lecet mata kanan,” jelas Suhairi.
Lanjut Suhairi, pada saat kejadian situasi hujan lebat dan Waylaay dalam keadaan banjir, sehingga pada saat akan dilakukan evakuasi mengalami kesulitan karena korban tidak bisa diseberangkan, dan pada subuh esok harinya (kemarin), jenazah baru bisa di evakuasi ke pemukiman atau ke Pekon Penengahan. “Setelah dilakukan evakuasi jenazah ke pemukiman, pada subuh tadi, langsung dibawa ke alamat kediaman korban di Pasar Senin Pekon Wayjambu, dan anggota Polsek Pesisir Tengah, bekerja sama dengan Polsek Pesisir Selatan untuk mendatangkan tim medis dari Puskesmas Biha agar melakukan otopsi luar korban. Dan hasilnya murni kecelakaan,” tandas Suhairi. (nov)
Tidak ada komentar