UPK PNPM-MP Krui Selatan Dinilai Tutup Mata
Banyak pihak menilai Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Pedesaan (PNPM-MP) Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terkesan tutup mata ketika dalam suatu pembangunan didalam pekon tertimpa masalah dan enggan memberikan bantuan atau solusi dalam penanganan masalah tersebut.
Salah satu sumber koran ini, yang namanya enggan namanya dipublikasikan, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (3/2), bahwa pihaknya menilai jika UPK PNMP-MP di kecamatan tersebut tidak sesuai yang diharapkan. Pasalnya ketika dalam suatu pembangunan mendapatkan masalah, justru pihak UPK sama sekali enggan memberikan bantuannya. “Saat pembangunannya tertimpa masalah UPK sama sekali tidak memberikan bantuannya, kami yang sibuk sendiri menyelesaikan masalah tersebut. Sementara UPK nya hanya berdiam diri membiarkan kami sibuk sendiri,” jelasnya.
Padahal, lanjut dia, bahwa dalam suatu pembangunan yang bersumber dari dana PNPM-MP di lingkup kecamatan UPK merupakan pembimbing terhadap para pelaku pembangunan. Selain terkesan tutup mata, pihaknya juga menilai jika UPK setempat tidak transparan. “Baik dari Fasilitator Kecamatan (FK) atau Fasilitator Tehnik nya (FT) tidak menjalankan tugas nya dengan baik,” lanjutnya.
Terpisah Ketua UPK PNPM-MP Krui Selatan, Barlin, menjelaskan bahwa selama ini pihaknya terus menjalankan apa yang menjadi kewajiban sebagai UPK, pihaknya juga menjelaskan pihaknya tidak pernah tutup mata jika dalam suatu pekon pembangunannya tertimpa masalah. “Kami tidak pernah tutup mata, jika ada pembangunan yang mendapat masalah. kami tetap memberikan bantuan kepada mereka,” ungkap Barlin.
Masih kata Barlin, selama ini pihaknya juga selalu berupaya transparan kepada semua pihak yang terlibat dalam suatu pembangunan yang bersumber dari dana PNPM-MP mulai dari teknis atau administrasi. “Kami sudah berupaya untuk setransparan mungkin kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunannya, namun jika merea beranggapan demikian memang sudah menjadi hak mereka. Mengenai FK dan FT saya yang dinilai tidak menjalankan tugasnya dengan maksimal, justru menurut saya mereka sudah sangat maksimal. Karena dalam setiap digelarnya rapat FK selalu memberikan penjelasannya kepada peserta rapat, sementara FT terus memberikan bimbingan teknis kepada para TPK nya,” pungkas Barlin. (nov)
Tidak ada komentar