Masyarakat Resah Dengan Pelayanan UPT Diskes Puskesmas Lemong
Masyarakat se-Kecamatan Lemong Kabupaten Lampung Barat (Lambar) resah dengan pelayanan yang ada di Unit Pengelola Teknis (UPT) Dinas Kesehatan (Diskes) Puskesmas Lemong yang dinilai tidak maksimal. Pasalnya, setiap hari minggu dapat dipastikan UPT Diskes Puskesmas Lemong tidak berpenghuni. Selain itu masyarakat juga meresahkan terhadap prilaku supir ambulans yang kerap kali menggunakan kendaraan tersebut layaknya kendaraan pribadi.
Demikian dijelaskan salah seorang warga di Kecamatan Lemong, yang enggan namanya disebutkan, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (3/3), umumnya masyarakat di kecamatan tersebut protes dengan pelayanan yang diberikan pihak puskesmas terhadap masyarakat yang dinilai jauh dari maksimal karena setiap hari minggu tidak satupun di puskesmas tersebut terlihat petugas yang berfungsi untuk melayani setiap masyarakat yang datang untuk mendapat pelayanan kesehatan. “Seperti yang terjadi minggu lalu, ada sebuah kejadian lakalantas dan saat itu masyarakat langsung membawa korban lakalantas. Namun sayangnya sesampainya di puskesmas tidak ada satupun petugas puskesmas yang terlihat batang hidungnya, sehingga si korban lakalantas tersebut tidak bias mendapatkan pelayanan dari pihak puskesmas,” ujarnya.
Akibatnya, lanjut dia, masyarakat marah besar dengan prilaku pihak puskesmas karena dengan demikian masyarakat merasa tidak terlayani dengan maksimal. “Masyarakat marah dengan adanya hal ini karena memang kebijakan pihak puskesmas itu dinilai jauh dari yang diharapkan masyarakat,” imbuhnya.
Masih kata dia, selain marah disebabkan kerap kosongnya puskesmas ketika hari minggu, masyarakat juga marah karena kendaraan ambulans yang juga berfungsi untuk melayani masyarakat ternyata kerap kali digunakan oleh supir untuk keperluan pribadi layaknya kendaraan sendiri. “Kendaraan ambulans adalah kendaraan yang difungsikan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan dari puskesmas, bukan digunakan untuk keperluan pribadi layaknya kendaraan yang dibeli dari kantong sendiri,” jelas dia.
Masyarakat berharap agar pemkab yang dalam hal ini melalui Diskes Lambar menindak tegas pegawainya yang tidak menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. “Kami harap agar Puskesmas Lemong segera ditegur oleh dinas, karena ini sangat merugikan,” tandasnya.
Sementara terpisah Kepala UPT Diskes Puskemas Lemong, Mulyadi, S.Km., menjelaskan pada saat hari minggu adalah hari libu sehingga system petugas di Puskesmas Lemong yaitu dengan sistem piket sehingga tenaga yang piket hanya dua orang. “Kita sudah melayani mereka kok, hanya saja saat itu mengalami keterlambatan karena pasien ada tiga yang melayani cuma satu orang karena satu petugas lainnya sedang keluar. Artinya dari pihak puskesmas bukan tidak melayani, tapi memang keterbatasan tenaga adalah kendala terbesar di Puskesmas Lemong. Yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di puskesmas ini hanya lima orang termasuk salah satunya kapuskesmas nya, tiga orang TKS, dan tujuh orang bidan desa (bindes),” jelas Mulyadi.
Terkait ambulans, pihaknya membantah jika dianggap kerap digunakan layaknya kendaraan pribadi. Menurut Mulyadi, ambulans di puskesmas tersebut selalu di standby kan di puskesmas, namun ambulans juga hamper setiap harinya keluar untuk mengantarkan pasien ke Puskesmas Krui atau RSUD Liwa dan untuk keperluan puskesmas. “Dengan demikian anggapan masyarakat yang menganggap kami tidak melayani masyarakat dengan maksimal itu jelas salah. Kami sudah melayani namun keterbatasan tenaga menjadi kendala terbesar di puskesmas ini,” tutup Mulyadi. (nov)
Tidak ada komentar