Satu Unit Perumahan Rutan Krui Habis Terbakar
Satu Unit Perumahan Rutan Krui Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar), berukuran 6x6 M milik dua pegawai Rutan, habis Terbakar, Senin (11/3), sekitar pukul 10.20, diduga api berasal dari arus pendek listrik.
Dijelaskan, salah seorang saksi, Dadang, yang juga merupakan pegawai Rutan Krui, yang tinggal di kompleks Perumahan Rutan tersebut menjelaskan bahwa sekitar pukul 10.20, dirinya dikejutkan dengan suara api yang berasal dari perumahan milik Lispayati, pegawai Rutan Krui, yang pada saat kejadian pemilik yaitu tidak berada ditempat, dan perumahan tersebut hanya dihuni oleh anaknya bernama Aal Chaniago, namun pada saat terjadi kebakaran, Aal sapaan akrabnya sedang sekolah di SMPN 3 Pesisir Tengah. Selain perumahan milik Lispayati, api juga membakar perumahan beserta isi milik Erwin Ardo, yang juga merupakan pegawai Rutan Krui, yang tepatnya berdampingan dengan milik Lispayati. “Satu unit perumahan rutan ditempati oleh dua pegawai, karena memiliki dua perumahan yang berdampingan. Sehingga pada saat api yang berasal dari salah satu kamar diperumahan milik Lispayati, api juga merambat ke perumahan milik Erwin Ardo,” kata Dadang.
Terpisah Pjs. Kapolsek Pesisir Tengah, Ipda. Suhairi, mendampingi Kapolres Lambar, AKBP. Abdul Karim Tarigan, saat dikonfirmasi menjelaskan, membenarkan telah terjadi kebakaran di kompleks perumahan Rutan Krui, milik dua pegawainya yaitu Lispayati dan Erwin Ardo. “Pada saat kejadian kondisi perumahan milik Lispayati sedang ditinggal ke Ranau dan salah satu anaknya masih berada di sekolah. Karena perumahan tersebut berdampingan, sehingga api yang diduga berasal dari kamar milik All Chaniago cepat merambat ke seluruh ruang tidak terkecuali milik Erwin Ardo, api diperkirakan berasal dari arus pendek listrik,” imbuhnya.
Masih kata Suhairi, api yang menghanguskan perumahan berukuran 6x6 tersebut menghanguskan seluruh perabotan milik keduanya. “Kejadian sekitar Pukul 10.20 dan api dapat dipadamkan oleh satu unit mobil petugas kebakaran sekitar pukul 10.56, meski seluruh harta benda yang berada didalamnya hampir keseluruhan terbakar, beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Namun kerugian diperkirakan capai Rp100 juta,” tandas Suhairi.
Sementara pemilik perumahan yang terbakar tersebut, Lispayati mengatakan bahwa pada saat kejadian dirinya bersama sang suami sedang berada di Ranau. “Selain harta benda, surat-surat berharga milik saya dan keluarga ikut terbakar, seperti SK, Ijazah dan surat penting lainnya tidak ada yang terselamatkan,” singkatnya. (nov)
Tidak ada komentar