Siswa SMAN 1 Pesisir Tengah Lulus 100 Persen
PESISIR BARAT - Sebanyak 293 siswa SMAN 1 Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (KPB), yang mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun 2013 , dinyatakan lulus 100 persen pada pengumuman Jum'at lalu (24/5).
Kepala Sekolah SMAN 1 Pesisir Tengah, Hendra Efendi, S.Pd., ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Senin (27/5), mengatakan dari 293 siswa yang lulus UN tahun 2013 untuk nilai ijazah tertinggi diraih Niken, siswi dari jurusan IPA.
Harapan sekolah kepada para siswanya yang baru saja menerima pengumuman kelulusan itu, Hendra menganjurkan para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Jenjang yang lebih tinggi atau Perguruan Tinggi, namun jika belum bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena masih ada kendala biaya, dan memilih untuk mencari pekerjaan, hendaknya para lulusan bisa tetap menjaga nama baik almamater sekolah itu, dengan berperilaku baik dan berguna untuk warga dilingkungannya.
"Harapan kami para guru agar siswa jangan hanya puas pendidikan sebatas SMAN, tetapi bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Bagi yang belum mampu dan memilih untuk bekerja, agar bisa menjaga nama baik almamater sekolah ini dengan tetap menjaga dan berprilaku terpuji ditengah warga," kata dia.
"Harapan selanjutnya kepada para siswa lulusan terbaik, bisa masuk dan diterima perguruan tinggi favorit di Indonesia, seperti tahun kemarin lulusan terbaik diterima di Universitas Indonesia, sekarang ini sudah 164 siswa kami yang sudah mendaftar SMTPN," tambah Kepsek.
Menurut Kepsek, SMAN 1 Pesisir Tengah, yang merupakan sekolah tertua SMA tertua di KPB, berdiri pada tahun 1967, awalnya merupakan kelas jauh dari SMAN 2 Bandar Lampung. Pada tahun 1979, sekolah tersebut resmi berstatus negeri dengan nama SMAN 1 Pesisir Tengah hingga sekarang.
Hendra efendi merupakan Kepsek yang kedelapan, sejak sekolah itu didirikan.
Saat ini, kata dia, total siswa SMAN 1 Pesisir Tengah, tercatat 954 orang,dengan 41 guru berstatus PNS, 16 guru dan tata usaha berstatus honorer, 28 ruang belajar, 28 rombongan belajar.
Karena keterbatasan jumlah ruangan, ruang praktek dan laboratorium masih mengunakan ruang kelas yang ada, sehingga selain digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), kelas juga digunakan untuk ruang Laboratorium, komputer, BKLK (mulok kelautan), dan bahasa/multimedia.
"Mengenai guru, harapan kami agar pemerintah menambah jumlah guru berstatus PNS di sekolah ini," harap Hendra. (nov)
Tidak ada komentar