Bantuan Kementrian PDT Diduga Diperjual Belikan
Pesisir Barat - Bantuan dari Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) yang diberikan ke 8 Kelompok di Pemangku Batubulan Pekon Malaya Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Barat (KPB) yang bantuan yang diberikan berupa sapi diduga diperjual belikan oleh anggotanya. Padahal bantuan tersebut seharusnya tidak boleh diperjual belikan.
Sumber koran ini yang keberatan namanya disebutkan, Senin (24/6), menjelaskan bahwa di pekon tersebut terjadi tahun 2011 lalu menerima bantuan dari pemerintah berupa sapi. Tujuannya agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, namun sayangnya bantuan tersebut diperjual belikan dengan alasan yang tidak pasti. "Pemerintah memberikan bantuan tersebut agar bisa dikembangkan dan kemudian setelah berkembang dimanfaatkan dengan maksimal. Bukan diperjual belikan yang sama sekali belum berkembang dimasing-masing anggota," bebernya.
Dia berharap agar pihak terkait segera bertindak untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mengingat pemerintah memberikan bantuan tersebut dengan tujuan agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan untuk diperjual belikan dengan tujuan yang tidak jelas. "Termasuk didalamnya yang harus bertindak aparat kepolisian, agar hal ini benar-benar dapat diselesaikan dan yang memperjual belikan bantuan pemerintah tersebut dapat menerima hukuman jika memang tindakan tersebut menyalahi aturan," harapnya.
Sementara Peratin Pekon Malaya, Patria, menjelaskan dirinya mengakui jika di pekon tersebut tepatnya di Pemangku Batubulan, sebanyak 8 kelompok menerima bantuan dari Kementrian PDT yaitu berupa bantuan sapi sebanyak 121 ekor. Namun dirinya membantah jika para anggota kelompoknya memperjual belikan bantuan sapi itu. "Memang benar jika bantuan tersebut tidak boleh diperjual belikan, dan memang tidak ada jual beli bantuan sapi tersebut, hanya saja yang terjadi adalah jika satu anggota tidak sanggup lagi mengurus sapinya maka pemiliknya melimpahkan sapi tersebut ke anggota lain. Sepengetahuan saya tidak ada sistem jual beli, tapi apakah itu murni hanya dilimpahkan saja atau ada upah selama mengurusnya itu sudah intern mereka," terang Patria.
Sementara Patria juga menjelaskan pihaknya belum menerima data-data anggota yang melimpahkan dan ke anggota mana bantuan tersebut dilimpahkan. "Jika mereka tidak sanggup lagi untuk mengurus sapi-sapi tersebut, wajar saja kalau mereka melimpahkannya," tambahnya.
Menurut Patria, saat penyerahannya dulu sapi-sapi bantuan tersebut ukurannya tidak merata dan kini juga sapi-sapi tersebut ada yang sudah berkembang dan tidak sedikit juga yang belum sama sekali berkembang. Selain itu Patria juga menjelaskan bahwa wilayah Pemangku Batubulan adalah wilayah perkebunan yang jauh dari pemukiman yang jaraknya hampir 5 Km. "Secepatnya saya akan mengambil data siapa yang melimpahkan dan siapa yang menerima pelimpahannya, tetapi menurut saya apa yang dilakukan anggota itu sah-sah saja, karena logikanya kalau mereka tidak sanggup lagi untuk mengurus sapinya tidak lain caranya harus seperti itu," tutupnya. (nov)
Tidak ada komentar