Distanbunhut Lakukan Pengubinan Padi
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Pesisir Barat (KPB) dengan menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS), melakukan pendataan hasil panen warga dalam tanaman pangan seperti padi dan palawija. Dengan cara penghitungan stok pangan melalui pengubinan tanaman, seperti yang dilakukan di lahan tanaman padi yang ada di Kelompok Tani (Poktan) Binahara dan Waybalak binaan dari Gapoktan Waysuluh, Kamis (12/9) lalu.
Kadistanbunhut, Ir. N. Lingga Kusuma, M.P., ketika dikonfirmasi wartawan Ini, Senin (16/9), mengatakan bahwa kegiatan pengubinan tersebut merupakan program dari BPS Lambar yang bekerjasama dengan Distanbunhut Pesisir Barat dengan tujuan untuk mengetahui jumlah stok pangan yang memiliki potensi seperti padi dan palawija seperti yang dilakukan diwilayah Pekon Waysuluh salah satunya yang memiliki potensi padi, karena itu dilakukan penghitungan dengan cara pengubinan tanaman padi yang siap panen. "Untuk ukuran ubin itu yakni 2,5 Meter persegi, dan nantinya tanaman padi yang telah dilakukan pengubinan itu setelah diketahui jumlah hasil produksinya maka akan kembali dihitung secara meluas di seluruh lahan persawah ini sehingga dapat diketahui jumlah stok padi setiap panen, dengan demikian akan diketahui apakah padi diwilayah itu surplus atau kekurangan stok pangan. Pengubinan itu dilakukan di beberapa titik wilayah yang memiliki potensi pangan seperti padi tersebut," katanya.
Menurut dia, di wilayah Pesisir Barat setiap tahun kerap mengalami surplus beras dan juga tanaman palawija seperti jagung. Khususnya untuk tanaman jagung di wilayah ini yang paling banyak yakni diwilayah Kecamatan Bengkunatbelimbing dan Ngambur, itu juga nantinya akan dilakukan pengubinan untuk tanaman jagung sehingga dapat diketahui hasil produksinya, jika tanaman pangan diwilayah ini surplus maka akan di jual kewilayah lainnya. "Penghitungan hasil produksi dengan perbandingan jumlah luas lahan secara pengubinan itu merupakan yang efektif, dan pengubinan sendiri dilakukan dengan cara dua jenis. Kami berharap kedepan masyarakat dapat meningkatkan hasil produksinya sehingga stok pangan dapat terus bertahan selain itu juga dalam kegiatan ini pihak BPS hanya melakukan pendataan saja," jelasnya.
Terpisah, Ketua Gapoktan Waysuluh, Zahlul Junaidi, mengatakan petani diwilayah itu sangat mengharapkan adanya sekolah lapangan pertanian tanaman terpadu (SLPTT) untuk dapat lebih memahami teknis pertanian seperti halnya padi. Sehingga saat dilakukan pengubinan hasil panen seperti saat ini hasilnya baik dan tidak mengalami penurunan. "Saat panen padi sekarang ini petani kebanyakan menggunakan benih padi turunan sehingga banyak tanaman padi yang terserang penyakit. Karena itu jika ada SLPTT jelas akan membantu serta berbagai keluhan terkait tanaman padi dapat di atasi sehingga hasil panen dapat lebih meningkat. Meski demikian kita berharap dalam pengubinan yang dilakukan kedepannya masyarakat petani di wilayah tersebut dapat diperhatikan serta didukung," pungkasnya. (nov/D7)
Tidak ada komentar