Oedin Resmikan Bandara Serai
Setelah melalui proses yang cukup panjang, mulai dari rencana pembangunannya ditahun 2005, pengajuan hingga ke presiden, pembebasan lahan seluas 50 hektare lebih, hingga pembangunan Bandara Serai Kabupaten Pesisir Barat (KPB) dalam jangka waktu yang cukup panjang, yang kini sudah dapat dioperasikan. Rabu (4/9), Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, S.H., meresmikan bandara tersebut.
Dalam sambutannya Pj. Bupati, H. Kherlani, S.E., M.M., mengatakan Pemkab Pesisir Barat serta masyarakat menghaturkan ribuan terima kasih kepada Gubernur Lampung atas, karena berkat perjuangan beliau pembangunan Bandara Serai bisa terwujud meski anggota DPRD Provinsi Lampung tidak menyetujui rencana tersebut pada saat itu. "Tetapi karena gubernur tidak menyerah, dengan meminta langsung ke presiden sehingga Bandara Serai dapat benar-benar terwujud," ungkap Kherlani.
Kherlani mengatakan daerah Pesisir Barat dan Lampung Barat (Lambar) adalah kabupaten yang tidak bisa mengembangkan satu mode transportasi yaitu perhubungan laut, mengingat kondisinya yang tidak memungkinkan. "Artinya yang benar-benar bisa kita maksimalkan misalnya saat arus mudik lebaran hanya dua mode yang bisa dijalankan darat dan udara," lanjutnya.
Kherlani berharap agar dengan telah diresmikannya bandara tersebut oleh orang nomor satu di Lampung, mampu membawa peningkatan terhadap kesejahteraan masyarakatnya. "Sementara sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan gubernur, nama beliau akan dijadikan sebagai nama bandara tersebut," tutupnya.
Sementara Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan, Ir. Hari Bakti, mengatakan untuk mampu membangun sebuah bandara pada dasarnya memang harus saling bersinergi. Diketahui bersama bahwa wilayah KPB memiliki potensi yang cukup besar, meski hal itu masih perlu perjuangan besar. Saat ini kementrian perhubungan, memiliki program pengembangan penerbangan, dirinya berharap agar semua pemerintah daerah dapat mendukung dirinya agar harapan untuk terus mengembangkan Pesisir Barat dapat terwujud. "Mudah-mudahan rute yang saat ini yaitu Bandara Fatmawati Bengkulu-Bandara Serai KPB-Bandara Radin Intan II dapat terus kita kembangkan," ujarnya.
Perkembangan penerbangan semuanya tidak terlepas dari perkembangan perekonomian masyarakatnya. Maka dari itu, Hari berharap dengan perhubungan yang sudah mulai lancar dapat berimbas pada meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya. "Bukan tidak mungkin jika potensi logistiknya besar jalur kereta api juga bisa masuk ke KPB," pungkas Hari.
Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, mengatakan bahwa 15 kabupaten kota yang ada di Provinsi Lampung tidak banyak yang memiliki bandara. Artinya, menjadi sebuah kebanggaan di suatu kabupaten yang baru berumur empat bulan sudah memiliki bandara. "Sejak tahun 2005 ini mulai saya dorong. Saya bilang itu perlu di bangun bandara karena wilayahnya rawan gempa, eh malah anggota DPRD kabupaten dan provinsi tidak setuju, nenek moyangnya saya bilang gak setuju. 77% tanah di Lambar waktu itu adalah hutan lindung, artinya hanya sedikit yang bisa kita manfaatkan," terang Oedin, sapaan akrab gubernur, yang disambut tawa hadirin yang hadir dalam acara itu.
Sementara wilayah KPB adalah wilayah yang cukup banyak potensi, mulai dari perikanan, kelautan, pariwisata dan lain sebagainya. Maka dari itu. "Perlu dicatat, gara-gara Kabupaten Lambar disetujui presiden dibangun bandara, maka seluruh wilayah yang rawan gempa dibangun bandara yang minimal yang mendarat adalah hercules," lanjutnya.
Oedin berharap agar dengan telah diresmikannya bandara tersebut juga dapat meningkatkan pembangunan di Pesisir Barat. "Saat ini Pesisir Barat sudah banyak dikunjungi turis, artinya jangan sampai budaya kita hilang. Mulai warga asli kita dalam 10 tahun kedepan gak tahu bahasa lampung lagi. Bahaya itu. Sementara mudah-mudahan dengan diresmikannya bandara ini dapat meningkatnya kesejahteraan masyarakat," tutupnya. (nov/D7)
Tidak ada komentar