Pelatihan Budidaya Kopi Pertanu Bina Mandiri Resmi Dibuka
Untuk membantu pemerintah dalam rangka terus meningkatkan kesejahteraan rakyat, saat ini pelatihan budidaya kopi oleh Persatuan Tani Nelayan Nahdlatul Ulama (Pertanu) Bina Mandiri Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat (KPB) yang resmi di buka, Kamis (29/8), di Ponpes Bina Islami Pekon Balaikencana Kecamatan Krui Selatan. Pelatihan budidaya kopi merupakan program dari Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) yang lebih banyak ditujukan ke Indonesia bagian barat.
Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Provinsi Lampung, Ir. Agust A Arubusman, saat menyampaikan sambutannya dalam pembukaan pelatihan budidaya kopi Pertanu Bina Mandiri Kecamatan Krui Selatan, pelatihan itu bertujuan agar mampu terus meningkatkan kesejahteraan yang dalam hal ini melalui pengembangan usaha perkebunan kopi. "Kita harapkan dengan pelatihan bisa membantu masyarakat serta pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata," ujarnya.
Pelatihan budidaya kopi itu yang akan dilakukan adalah mulai dari pengolahan hingga pengelolaan dalam usaha kopi di tubuh Pertanu Bina Mandiri nantinya. "Ditahun depan kita akan berupaya agar Pertanu Bina Mandiri bisa mendapatkan fasilitas dalam upaya mengembangkan dan memaksimalkan pelatihan tersebut, pelatihan yang dilangsungkan selama tiga hari ini dilakukan tim dari kabupaten dan provinsi mulai dari budidaya, pengolahan dan kewirausahaan," lanjut Agus.
Masih kata Agus, dirinya berharap agar pertanu tersebut mampu mengembangkan dan membuka akses seluas-luasnya dengan tujuan harapan untuk semakin sejahteranya masyarakat dapat terwujud. "Kita berharap dengan pelatihan pertanu ini jaringan atau akses untuk pengelolaannya dapat semakin luas lagi, targetnya tidak terlalu tinggi hanya kita berharap dengan adanya hal ini bisa munculnya usaha-usaha baru," imbuh Agus.
Masih terang Agus, berdasarkan hasil survei yang berpotensi diwilayah KPB yaitu perkebunan kopi, peternakan, dan perikanan. Maka dari itu pihaknya akan tetap berupaya terus menindak lanjuti pertanu tersebut yang tidak hanya difokuskan terhadap budidaya kopi saja.
Sementara Pj. Bupati, H. Kherlani, S.E., M.M., dalam sambutannya pertanu harus mampu mengembangkan usahanya. Selain itu Kherlani menjelaskan bahwa sebanyak 30 anggota yang merupakan diambil dari wali santri Ponpes Bina Islami itu dapat mengikuti pelatihan itu seserius mungkin, dengan demikian pengembangan apa yang menjadi harapan dilangsungkannya pelatihan itu bisa terwujud. "Jadikan kesempatan pelatihan ini sebagai saat yang tepat untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan tentang pengembangan budidaya kopi," ujar Kherlani.
Menurut Kherlani, saat ini di wilayah KPB belum adanya sebuah kedai yang khusus menjual minuman kopi yang gulanya menggunakan gula merah. "Saya sangat yakin akan lebih baik jika di KPB ada sebuah kedai kopi dengan menggunakan gula merah yang dikelola oleh pertanu ini, karena peruntungannya tidak hanya pertanu saja yang merasakan, melainkan penyuplai gula merah juga bisa terkena dampaknya. Maka dari itu saya berharap peserta mampu mengembangkan hasil pelatihan ini dengan membuka dan mencari akses seluas-luasnya," pungkas kherlani.
Hal senada juga disampaikan pimpinan Ponpes Bina Islami, H. Johan Iskandar TH, S.Pd., bahwa dirinya menghimbau kepada wali santri yang ikut dalam pelatihan tersebut dapat menjalani masa pelatihan dengan baik. "Agar nantinya berbagai usaha dari pelatihan ini bisa diciptakan yang tentunya bukan tidak mungkin masyarakat yang mandiri bisa terlihat," jelas Johan. (nov/D7)
Tidak ada komentar