Agus Tak Khawatirkan Budaya Terkikis
PESISIR BARAT - Bupati Kabupaten Pesisir Barar (Pesibar), Dr. Drs. H. Agus Istiqlal, S.H., M.H., menegaskan akan tetap menjaga dan mempertahankan keaslian budaya serta adat istiadat masyarakat di daerah tersebut.
Itu sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat di daerah otonomi baru di Provinsi Lampung itu menjadi salah satu tujuan wisata turis mancanegara yang berpotensi membawa kebudayaan yang berbeda.
"Kekhawatiran masyarakat dengan keberadaan para turis bisa membawa pengaruh negatif, secara perlahan membuat generasi muda kita meniru gaya kebaratan yang akhirnya budaya dan adat istiadat kita terkikis. Dan, saya memastikan hal itu tidak akan terjadi," tegas Agus, Minggu (20/3).
Menurut Agus, trik yang akan dilakukan untuk mempertahankan pariwisata, adalah dengan membangun tugu yang menggambarkan kebudayaan di titik-titik tertentu yang melintasi spot pariwisata.
Langkah tersebut diyakini cukup membantu dalam upaya mempertahankan adat istiadat Pesibar dari pengaruh budaya barat.
"Justru dengan keaslian budaya dan adat istiadat kita, seharusnya menjadi salah satu indikator yang menarik minat para turis datang ke Bumi Para Sai Batin ini. Salah satu contohnya adalah Bali yang menjadi tujuan wisata dunia karena budayanya yang sangat kental," terusnya.
Lebih jauh dijelaskan Agus, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) untuk membangun tugu di wilayah pariwisata.
Selain itu, langkah lain yang akan dilakukan yaitu dengan membangun sanggar tari untuk para remaja Pesibar dan menghidupkan kembali budaya hadra (tabuh rebana) yang biasanya dipakai dalam acara pernikahan.
"Mungkin tugu yang akan dibangun nantinya berupa seorang wanita yang membawa nampan diatas kepala yang berisi makanan untuk dibawa saat syukuran di masjid, kebudayaan itu dapat dilihat hanya di Pesibar."
Upaya mengantisipasi terkikisnya budaya asli Pesibar memang menjadi perhatian Agus sejak lama yang harus segera ditindaklanjuti. Terlebih masyarakat Pesibar umumnya beragama Islam yang bertolak belakang dengan kebudayaan luar yang diusung para turis tersebut ke Pesibar.
"Saya juga berharap masyarakat mampu membina anak-anaknya sebagai generasi muda yang masih sangat mudah terpengaruh budaya luar. Artinya peran orangtua sangat besar dalam membantu pemerintah mempertahankan budaya dan adat istiadat," pungkasnya. (wartalambar.com | aga)
Tidak ada komentar