Satelit Pantau Delapan Titik Api
Ilustrasi : Titik Api Kebakaran Hutan Sumatera |
PESISIR BARAT - Areal kerusakan hutan di wilayah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) yang terpantau satelit internasional mengindikasikan delapan spot sumber panas atau apidi Kecamatan Bengkunatbelimbing, Bengkunat, dan Ngambur disebabkan penebangan dan pembakaran hutan.
Demikian dijelaskan Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Ir. Ruskan Efendi, Rabu (30/3). "Target kami delapan titik tersebut ditahun 2016 ini dapat dihilangkan."
Dijelaskan Ruskan, delapan titik hot spot itu disebabkan banyaknya warga dari luar kabupaten yang masuk ke wilayah Hutan Produksi Terbatas (HPT) di tiga kecamatan dimaksud membuka lahan perkebunan dengan menebang dan membakar hutan.
"Yang melakukan penebangan dan pembakaran di HPT itu merupakan warga dari luar Pesibar yang sengaja masuk untuk membuka lahan perkebunan. Bukan warga Pesibar. Karena memang warga kita takut untuk melakukan tindakan melawan hukum itu sebab ditindak tegas oleh aparat penegak hukum," paparnya.
Untuk itu, tandas pria berkacamata ini, pihaknya telah membentuk Tim Terpadu Pemberantasan Penebangan Liar dan Pengawasan Peredaran Hasil Hutan gabungan dari beberapa lembaga terdiri atas petugas Disbunhut, Kodim 0422/LB (Lambar), Polres Lambar, dan Kejari Lambar, didukung Dishut Provinsi Lampung dan Dirjen Perhutanan Sosial Kementrian Kehutanan (Kemenhut).
"Tim tersebut sudah terbentuk, dan saat ini kami tengah menyusun jadual patrolinya. Kami juga tengah mengajukan dukungan dari provinsi dan pusat untuk pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan tim gabungan di lapangan," tandas Ruskan.(wartalambar.com | aga)
Tidak ada komentar