MURI Salut Kekompakan Masyarakat Pesibar
Perwakilan Musium Rekor Indonesia (MURI)
PESISIR BARAT - Museum Rekor Indonesia (MURI) menilai kekompakan masyarakat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) dalam melestarikan budayanya masih sangat kental.
Itu tampak pada Parade Budaya 1001 Bebai Nyuncur Pahagh memperingati HUT III daerah otonomi baru (DOB) di Lampung tersebut yang tidak hanya mencatatkan prestasi besar itu pada buku MURI di Indonesia, melainkan juga memecahkan rekor di mata dunia.
Demikian dikatakan Perwakilan MURI, Triyono, yang dikirim langsung oleh lembaga independean yang memfokuskan dedikasinya pada upaya pelestarian bidang pariwisata dan budaya—yang identik dengan Jaya Suprana—itu usai pembukaan Festival Teluk Stabas (FTS) III, Jumat (15/4).
Dijelaskan selebrasi parade itu sendiri dimulai dari perkantoran depan Pemkab Pesibar menuju jalan wisata hingga kawasan wisata Pantai Labuhanjukung, merupakan kegiatan yang mengangkat disektor budaya.
"Salah satu penilaian yang bisa masuk dalam catatan pemecah rekor adalah disektor budaya. Parade Budaya 1001 Bebai Nyuncun Pahagh adalah kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat dan masyarakatnya sendiri terlihat sangat kompak dalam mengangkat budayanya yang tidak ada didaerah lain, bahkan negara-negara maju didunia," ungkap Triyono.
Dijelaskan Triyono, bahwa negara Jepang mampu mendongkrak perekonomiannya hingga menjadi sebuah negara maju, dikarenakan kemampuan masyarakatnya mempertahankan budaya aslinya hingga saat ini.
Dengan begitu, dirinya sendiri sangat meyakini dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan Pesibar bakal terus mengalami kemajuan dari berbagai sektor.
"Saya sangat bangga melihat kekompakan masyarakat mempertahankan kebudayaan dalam Parade Budaya 1001 Bebai Nyuncun Pahagh, mulai dari pakaian adat yang dikenakan hingga nyuncun pahagh yang tidak ada selain di Pesibar, bahkan ke China sekalipun tidak ada," lanjutnya.
Perwakilan MURI itu berharap masyarakat Pesibar bangga mempunyai kebudayaan dan ciri khas yang sangat unik. Karena dengan begitu kebudayaan dan ciri khas yang sudah ada sejak zaman nenek moyang itu bisa terus terlihat di kalangan masyarakat.
"Bukan tidak mungkin dengan kekompakan masyarakat Pesibar mempertahankan budaya tersebut (tradisi nyuncun pahagh) justru bisa membuat para turis semakin tertarik untuk terus berkunjung ke Pesibar," pungkasnya. (wartalambar.com/aga)
Tidak ada komentar