BPBD Pesibar Siapkan 10 Titik Evakuasi
PESISIR BARAT – Garis pantai di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) membentang sepanjang 210 kilometer (Km), mulai dari ujung Lemong perbatasan Lampung-Bengkulu hingga ujung Belimbing perbatasan Pesibar-Kabupaten Tanggamus. Dan sebagai wilayah yang masuk area patahan rawan gempa bumi, hal tersebut membuat daerah otonomi baru (DOB) di Lampung itu rentan dengan ancaman tsunami saat terjadi gempa bumi dengan intensitas tinggi.
Mengantisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi gempa bumi, baik menimbulkan potensi tsunami ataupun tidak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menyiapkan 120 titik lokasi evakuasi tersebar di 10 dari 11 kecamatan di Pesibar yang semuanya berbatasan dengan pantau atau laut tersebut.
Kepala BPBD Ir. H. Hasnul Abrar, M.P., Minggu (8/5/2016), menjelaskan di sepanjang daratan Pesibar merupakan wilayah perlintasan gempa. Maka dari itu sangat wajar jika Pesibar sendiri acap kali mengalami musibah gempa bumi hingga mencapai 5 Skala Richter (SR), bahkan lebih. "Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pesibar adalah wilayah perlintasan gempa," ujar Abrar.
Menurut Abrar, pihaknya saat ini sudah menjalin kerjasama dengan BMKG agar setiap terjadinya gempa bumi di Pesibar dapat memberikan informasi kepada masyarakat melalui SMS ke setiap ponsel masyarakat. "Dalam hitungan menit pasca terjadinya gempa bumi, masyarakat langsung menerima informasi dari BMKG terkait gempa tersebut. Sehingga masyarakat bisa tahu apakah berpotensi tsunami atau tidak," lanjutnya.
Abrar mengimbau, jika informasi gempa yang dikirim BMKG berpotensi terjadinya tsunami, masyarakat segera mencari tempat perlindungan di lokasi evakuasi bencana yang sudah disiapkan BPBD.
"Ada 120 titik lokasi evakuasi bencana di Pesibar yang tersebar di 10 kecamatan. Pulau Pisang satu-satunya kecamatan yang tidak memiliki lokasi evakuasi bencana karena memang kecamatan berada di tengah laut. Lokasi evakuasi bencana idealnya setinggi 70 meter di atas permukaan laut, namun di Pesibar rata-rata 40 meter di atas permukaan laut, karena diperkirakan tinggi tersebut sudah cukup aman untuk menghindari masyarakat dari musibah tsunami," tambahnya.
Lagi-lagi Abar mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, karena menurut Abrar, semua bencana pasti mengeluarkan tanda-tanda saat akan terjadi. "Rata-rata musibah tsunami baru akan terjadi, jika gempa bumi berkekuatan di atas 7 SR. Untuk wilayah Pesibar sendiri belum pernah mengalami musibah tsunami dan mudah-mudahan tidak akan pernah terjadi," tandasnya. (wartalambar.com | aga)
Tidak ada komentar