Lambar Potensial Kembangkan PLTMH
Tri Umaryani Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Lampung Barat| Foto : Saibumi.com |
LAMPUNG BARAT - Memiliki 26 sungai yang berpotensi sebagai lokasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), menjadikan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sejak beberapa tahun terakhir dilirik investor.
Bahkan, hingga kini tercatat sudah ada lima perusahaan yang akan menanamkan modalnya untuk membangun listrik berkapasitas 4-10 Mega Watt (MW) tersebut.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Umaryani, Senin (16/5/2016), mengatakan kelima perusahaan dimaksud PT. Lampung Hidro Energi, PT. Adi Mitra Energi Hidro, PT. Energi Hidro Investama, PT. Tiga Origon Putra, dan Lampung Terang Mandiri.
”Dari kelima perusahaan yang akan mengelola PLTMH di Lambar itu, beberapa di antaranya masih dalam proses pengurusan perizinan, yakni, PT. Adi Mitra Energri Hidro dan PT. Energi Hidro Investama,” kata Tri.
PT. Adi Mitra Energri Hidro, lanjut Tri, akan mengelola PLTMH dengan memanfaatkan Waybesai dengan potensi 4,4 MW berlokasi di hutan marga, sehingga pengurusan perizinannya tidak akan terlalu rumit.
Sedangkan, PT. Energi Hidro Investama potensi yang akan dikelola mencapai 10 MW. Hanya saja, lokasi berada di Taman nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), sehingga untuk mengurus izinnya harus ke Pemerintah Pusat.
Lanjut Tri, potensi yang dimiliki Lambar mencapai 26 sungai. Dari jumlah itu yang paling memungkinkan pemanfaatannya Waywarkuk, Wayumpu, Waybasungan, Waygiham, dan Waysemangka.
Untuk tiga perusahaan pertama datang ke Lambar, masing-masing PT. Lampung Hidro Energi, PT. Tiga Origon Putra, dan PT Lampung Terang Mandiri, sudah mendapatkan izin pengelolaan, dan kini terus melengkapi izin lingkungan serta pembebasan lahan khusus untuk PT. Tiga Origon Putra.
”Khusus untuk PT Lampung Hidro Energi yang mengelola potensi Waysemangka di Batubrak-Belalau potensi diperkirakan 7 MW. Saat ini dalam proses mengurus perizinan lingkungan. Dan terakhir belum adanya kejelasan kapan pembangunan dilanjutkan sebab sedang menunggu kepastian pembelian listrik dari PLN". (wartalambar.com)
Tidak ada komentar