Puisi Puisi Malam Minggu (Edisi Ke-12)
PUISI PUISI MALAM MINGGU (Edisi Ke-12)
Dari redaksi:
Sialahkan kirim karya puisi anda ke alamat e-mail riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah. Sertakan biodata. Nama asli penulis. Dan kosakata serta tanda baca yang baik dan benar, bila tidak mengikuti ketentuan ini maka karya tidak akan kami publikasikan..
DOA UNTUK AYAH
Karya Ahmad Rifa’i
Di dalam kerinduan hati
yang selalu hadir dalam mimpi
teringat kala kau masih ada di dunia ini.
Sekian lama nya telah pergi
kini aku hanya bisa merenungi
hanya ayat ayat suci yang bisa ku kirim sebagai tanda bakti.
Doa dan ketulusan hati kehadirat
ilahi robbi
berharap kau ditempatkan di surgawi
bersama malaikat dan bidadari.
Bahway 7 mei 2016
TENTANG PENULIS: Ahmad Rifa'i tinggal di Bah Way, Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat. Sehari hari ia berprofesi sebagai petani kopi dan mensiasati sepi nya dengan berpuisi.
DURI DI JEJAK LALU
Karya Yulyani
Rasa yang tafakur dalam diam
tetapi tidak bisu
hanya terbungkus oleh waktu
" ketika rasa yang pergi, maka duri kian terasa menusuk dalam kenang terbayang kabut "
Aku tau kala itu badai tidak bersahabat pada karang
tetapi lautan di dadaku telah surut
seiring mentari yang tenggelam
sebab mentari yang terik telah memberikan kehidupan
pada rumpun - rumpun ilalang
Wahai debur laut yang bernyanyi
kenapa kau ceritakan duri - duri
setelah mentari pergi
gelap tak bisa menerangi pandanganku
dari cerita yang telah mati
demi mentari yang sejati
tutuplah matamu bersama maaf
Way mengaku, 06 April 2016
RINDU KELANA
Karya Yulyani
Dalam diam, menerawang mengemis waktu
berputar arah kala kursi masih bersanding rasanya
baru kemarin hadirmu
di kursi itu saat tatapmu kuliti tubuh ini kuhela nafas yang terbenam tersipu dalam kebahagiaan.
Indah itu telah berlalu tinggal lah duri terbungkus waktu tak mampu
kukatakan betapa pilu
bila isakan kala maut membentang jarak.
Suatu hal yang ingin
kupahami " berwujud apa kau di sampingku? "
Way mengaku, 06 April 2016
TENTANG PENULIS: Yuliyani atau dengan akun fb Amoy Yuly adalah Seorang ibu rumah tangga yang tergabung di KOMSAS SIMALABA.
RINDU YANG TERKUBUR
Karya Aan hidayat
Senandung rindu menggelora di dadaku
nyanyian kasih bersenandung di batinku namun lidah ini kelu membeku dan bisu.
Namamu, oh, namamu
namamu terpatri erat dalam hembusan nafasku wajahmu terukir indah dalam sanubariku
namun apalah dayaku
kisah kasih ini hanyalah semu
engkau yang kupuja bukanlah jodoh ku
kini rinduku terkubur tanah merah yang gersang
kini cintaku ikut bersemayam di sampingmu
kini tiada lagi ceria dalam hariku
tiada lagi harapan tuk bersamamu
kan ku jalani usangnya waktu tanpamu
kulalui gelap hidupku tanpamu
namun doa ku slalu bersamamu hingga ahir hayatku.
Selamat jalan kasih
selamat beristirahat cintaku
aku kan tetap merindukanmu kan ku nanti kau kelak di pintu surga.
Kota bumi 08/08/2005
TENTANG PENULIS: Aan Hidayat tinggal di Gunungsugih, Kecamatan Balikbukit, Lambar sehari hari ini menekuni dunia Wira swasta (meubel) dan berkesenian di KOMSAS SIMALABA.
PUISI KECILKU
Karya Q Alsungkawa
Puisiku telah pergi berkelana, terseok seok tanpa arah dan tujuan nan semestinya dihuni.
Puisiku pergi tanpa bekal,
tiada pula berpandu peta.
Puisiku sangatlah pemalu,
wujudnya menghawatirkan.
Tapi aku iklas melepasnya,
walau pasti, puisiku tak Kan tau arah pulang.
Dengan kepergian nya, tuk mencari kedewasaan rasa,
agar supaya beradabtasi antara generasi.
Puisi kecilku, teruslah melangkah, hentakan kakimu,
congkelah gerbang jakarta yang berdiri angkuh dan berkarat,
tusukan lidahmu di antara para egoisme yang bercokol di lumbung upeti.
Puisiku jangan sekali berpaling kebelakang, itu bukanlah jalan.
Kau bukanlah pecundang,
karna tempatmu di hati para pejuang seni.
Aku orang di antara kata yang menyatakan itu.
Kebun tebu 06 mei 2016 lampung Barat
BELUM PUISI
Karya Q Alsungkawa
Seratus dua puluh empat koma sekian
bintang di langit Nusantara
berpangku kaki menyilang kata.
Dentang tawa di tengah terik hujamkan rencong di ujung tanduk
denyut jantung Liwa nyaris terhenti tiada rongga untuk berdetak.
Minum kopi di bawah biasnya bintang
itu tidak jadi hobi beta
sebab air telaga tetaplah bening tiada bercampur batil.
Puisi ini hanyalah igauan
bukan meruncing demi menggiring sudut
sekedar ocehan balita dalam kelakar.
Kebun tebu 07 mei 2016 lampung barat
TENTANG PENULIS: Q alsungkawa tinggal di Desa Ciptamulya Kecamatan Kebontebu, Lampung Barat, Tergabung di KOMSAS simalaba.
UNTUK YANG TERKASIH
Karya Titin Upianti
Kasih, andai aku mampu hentikan sinar mentari di siang hari
Peluklah tubuhku yang mulai hampa termakan oleh lapuknya rindu
Kasih, bila aku tak mampu padamkan
bulan malam ini janfan beranjak,hiasilah hayalan indahnya taman syurga
Kasih, bila aq tak mampu membawakan burung yang kujerat di ladang
ambilah sepucuk senapan lepaskan tindikan tuk hentikan detak jantungku, biar kuganti dengan merdunya suara pengabdian hatiku untukmu
Kasih, lantaran aku slalu memproklamirkan dirimu kepada setiap nyawa yang melintas
kau adalah nafasku, detak jantungku dan aku adalah tulang rusukmu
jangan punahkan harapan tuk menjadikanmu ayah daru anak anak kita
kau adalah imam pualam saat khitbah
kau hantar akupun merasa senang
lalu kita besama sama sujud berserah diri kepada sang illahi
sebelum menuju nikmat paling terang
TENTANG PENULIS: Titin Ulpiati Alamat : jln.lintas liwa ranau kec. Sukau. Pekerjaan sehari harinya sebagai ibu rumah tangga, ia tetap meluangkan waktunya untuk berkesenian di KOMSAS Simalaba.
IKRAR KEMUNAFIKAN
Karya Naz Elhasaq
Sungguh ku tak pernah menyesal
biarlah semua menjadi kepingan
biarlah menjadi kenangan
menjadi pengalaman abadi.
Aku tak ingin larut dalam kebohonganmu,
kemunafikan yang menguasai dirimu.
Ini hidupku
Ini hatiku
cintaku yang tulus dan suci sungguh
tak layak kau semayami.
Terima kasih
kau sudah mau berbagi
sifat burukmu padaku.
Meskipun aku yang harus menjadi korban dari ikrar kemunafikanmu.
TENTANG PENULIS: Naz E, aktif menulis puisi sejak bergabung di Komsas Simalaba. Naz E tinggal di Liwa Lampung Barat
puisi, sastra, syair, lagu, coretan kanvas, dll.
BalasHapusmerupakan ungkapan hati yg terdalam, subhaanalloh... teruslah berkarya wahai saudara SIMALABA ku tercinta, sungguh indah n menyentuh hati takkala q baca bait demi bait coretan demi coretan kalian yg berbentuk puisi tsb,,, thankz n salam semangadz selalu driku yg haus dg karya2 selanjudnya dr kalian smua