Bandara Serai Berganti Nama Muhammad Taufik Kiemas
PESISIR BARAT - Bandara Pekon Serai Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Lampung, tampaknya akan berubah nama menjadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas (TK), termasuk jalan menuju bandara dinamakan Jalan Fatmawati Soekarno.
Itu merupakan keinginan masyarakat yang direspons Bupati Agus Istiqlal, yang kemudian berkirim surat kepada Megawati Soekarno Putri (istri almarhum TK) untuk memperoleh izin dari Megawati yang juga Ketua Umum DPP PDIP itu.
Untuk diketahui, TK yang terakhir menjabat Ketua MPR RI adalah tokoh sentral yang berperan dalam mewujudkan pembentukan Kabupaten Pesibar, terutama melalui jaringan legislatif di DPR RI dan eksekutif di Pemerintah Pusat.
Dalam tambo (lembaran silsilah, red) Keluarga Besar Sai Batin Lamban Gedung Karya Kartadilaga Sukamarga Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesibar, tercatat merupakan cucu dari Joesaki asal Pekon Bahkaluweh Sukamarga Pulau Pisang yang menikah dengan Taksiah dari Belakang Tangsi Padang Sumatera Barat.
Dimana dari keduanya lahir Hamzatoen Rosjda yang menikah dengan tentara dari Muaraenim Sumsel bernama Tjik Agus Kiemas. Dari pasangan Tjik Agus Kiemas-Hamzatoen Rosjda inilah lahirlah TK, yang kemudian menikah dengan Megawati Soekarnoputri Presiden Republik Indonesia ke-5 dan dikarunia putri tunggal Puan Maharani, saat ini menjabat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Adik kandung TK, diantaranya Masnun Rahmani Kiemas, ibu dari Isma Yatun anggota DPR RI Dapil Lampung I dan Nazarudin Kiemas anggota DPR RI Dapil Sumsel I, yang tercatat menjadi penumpang penerbangan perdana maskapai Susi Air di Bandara Pekon Serai pada 28 September 2011.
Sedangkan ibu Fatmawati Soekarno menurut tambo keluarga besarnya yang masih ada di Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesibar, bermula dari Leah asal Bandar Krui menikah dengan Gafur tinggal di Pasar Krui, dikaruniai anak yang salah satunya bernama Hadijah yang menikah dengan Hasan Din tinggal di Bengkulu.
Pasangan ini dikaruniai putri bernama Fatmawati yang menikah dengan Proklamator Republik Indonesia Soekarno. Saat itu Kewedanaan Krui (saat ini meliputi wilayah Kabupaten Pesibar dan Lambar) masih masuk dalam Karesidenan Bengkulu, dan sejak tahun 1964 Kewedanaan Krui masuk dalam wilayah Provinsi Lampung.
Akan hal ini Bupati Agus Istiqlal menyampaiakn pandangan-pandangannya sekaligus apresiasi terhadap tokoh nasional tersebut yang mengaku senang dan gembira atas diterimanya balasan surat dari Megawati soekarnoputri,
"Bapak TK adalah orang besar saat wafat menjabat ketua MPR RI, penggagas istilah Empat Pilar Kebangsaan, tokoh nasional yang dianggap mampu mempersatukan berbagai macam kepentingan politik di eranya. Saya berharap bandara kebanggaan masyarakat Pesibar khususnya dan Lampung umumnya, bisa dibangun semegah nama besar beliau," ujar Agus, Selasa (21/6/2016).
"Demikian juga jalan masuk bandara yang kami beri nama Jalan Fatmawati Soekarno adalah penghormatan kepada mendiang Ibu Negara Pertama, yang mempunyai pertalian darah dengan masyarakat Pesibar," jelas Agus.
Sementara Ketua DPRD Pesibar, Piddinuri, mengungkapkan kebanggaannya. "Sebagai ketua DPRD, kami mendukung langkah dan kebijakan bupati Pesibar. Apalagi sebagai kader PDI Perjuangan, yang diawal pemerintahan Bupati Agus Istiqlal, kami menyatakan kebersamaan," tegasnya.
Terkait bandara sejak penerbangan perdana 28 September 2011, saat itu masih tergabung dengan Kabupaten Lambar. KETUA DPC PDI Perjuangan Pesibar Oking Ganda Miharja sudah terlibat aktif memperjuangkan demi dibangun dan beroperasinya bandara sehingga ada penerbangan perintis Susi Air seperti saat ini.
“Terakhir beliau bersama Bupati Agus Istiqlal melobi persetujuan ibu Megawati Soekarnoputri. Kita berharap pelebaran dan pembangunan bandara ini segera terwujud dan akan menjadikan bandara TK, bandara yang besar dan ramai," kata Piddinuri. (aga/wartalambar.com)
Tidak ada komentar