Puisi Karya Ahmad Rifa'i
PUISI KARYA AHMAD RIFA’I
BINGKISAN RINDU
Waktu, tinggalkan
kenangan
rajutan asa pudar
tenggelam bersama deras badai membawa hanyut kemuara.
Celoteh insan kesepian
di ruang temaram
membingkis setiap hela nafas
rindu kian menggebu diantara
dilema.
Segumpal asa
pada sosok sore kemaren
ia adalah, bisikan hati
yang tersembunyi.
Bahway 06 agustus 2016.
TIADA PERCUMA
Kerja, hal yang jadikan
raga letih
butiran keringat bercucuran
energi kian terkuras.
Malam menyambut
bayangan hari esok
padat
imaji tak lagi singgah
menjerit hati akan gejolak.
Gundah cukup sudah
tiada guna
bersyukur akan semua
tiada percuma segala don
dan usaha.
Bahway 06 agustus 2016.
TAFSIR MIMPI
Sejenak terbesit dalam
angan
pesona danau nan permai
riuh angin, semilir hanyutkan
pikiran.
Senyum, indah tampak
sumringah
terpaut di wajah kusam
kemenangn kian nyata.
Dilema memudar
paduan senyawa dan
tabir mahligai
torehkan mimpi istana
sejuta asa
halusinasi tak lagi jadi
momok yang menghantui
diri.
Bahway 06 agustus 2016.
ASA TERBENGKALAI
Dingin, menusuk sudut pori
kala menanti sang mentari
deras hujan kian bertambah
gundah.
Meja makan
jadi acuan para seniman
berbagi suka
paparan senyum di wajah ayu
menanti uluran tangan akan
janji lusa kemarin.
Kini...!
Asa itu sirna
amanah tak lagi sampai
terbengkalai diantara
ranting-ranting rimba.
Bahway 06 agustus 2016.
Tidak ada komentar