Puisi Karya Achmad Hidayat Alsair
Photo Ilustrasi : Google
PUISI PUISI KARYA ACHMAD HIDAYAT ALSAIR
PIKNIK DI PELABUHAN
Kita sudah tiba di sebuah bandar
tak ada penumpang, tak ada kapal layar
hanya diriku yang berputar-putar
memotret laut jika lupa kugambar
Kita tidak berniat mencuci geladak
sebab penjelajahan membuka perpisahan
senja kau teguk hingga tersedak
riak ombak sanggup runtuhkan jembatan
Begitu riuh, kita bentang kain piknik
bertukar cerita perihal camar bersayap lentik
sore ini pancaranmu merayap lembut bagai bisik
begitu nyalang hingga tak sanggup kulirik
Malam tiba begitu lambat
dan di nadiku, desir kian menghebat
Makassar, Juni 2016
MENGENANG MASA KECIL
Mengenang masa kecilku
sebuah lorong panjang bercahaya temaram
di ujung ada dirimu, siap memijati bahuku
Mengenang masa kecilmu
berlarian bersama sayapmu yang kuncup
menunggu mekar, tapi bukan oleh waktu
Makassar, 11 Juni 2016
NAZARA
Hanya padamu aku melepas penat
dari kejaran suara bising perkotaan
kugantung serakan rindu pada senja
Ketika termangu di perapian
satu persatu keping dirimu bertamu
bertanya kenapa potretnya masih kusimpan
di rumahku yang memiliki seribu pintu
Aku terdiam, tanpa narasi
Aku terdiam, sepi menambah bara api
Makassar, 11 Mei 2016
DAHAGA
Kuatmu menahan rasa, kagum
dan kukumu digerus oleh bebatuan
yang terpekur di pinggir telaga
Reranting mulai mengucap, tanya
abai kepada debu yang bertamu
gemerisik hari dicumbu almanak
Tetesan air ingin cerai, khayal
henti mengalir dan merayu surya
ragaku mulai gemetar oleh terjangan
Kau apungkan aku di lautan tanpa senja
Makassar, 11 Mei 2016
TERJAGA
Ini bukan kopi yang kusesap tadi, lebih perih
Ini bukan susu yang kumuntahkan tadi, lebih manis
Dari kejauhan kulihat mereka berpesta pora
mataku mulai nyalang, merajam dirinya
Tidak ada teduh yang tepat kecuali selimut
di dalamnya terbaring daging berpeluh mendung
Makassar, 26 Mei 2016
Tentang Penulis :
Penulis bernama Achmad Hidayat Alsair. Lahir di sebuah kota kecil bernama Pomalaa (Sulawesi Tenggara), 15 Mei 1995. Tengah berkuliah di Universitas Hasanuddin Makassar, FISIP, jurusan Ilmu Hubungan Internasional, semester 7. Hobi menuangkan hal-hal yang melintas di pikirannya ke atas kertas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Fajar Makassar, Tanjungpinang Pos, Jurnal Asia Medan, Litera.co.id, FloresSastra.com, ReadZone.com, SultraKini.com, MahasiswaBicara.com, NusantaraNews.co, BuanaKata.com dan beberapa antologi puisi. Yang terbaru, salah satu puisinya tergabung dalam buku antologi bersama Temu Penyair Nusantara 2016 “Pasie Karam”. Bisa dihubungi melalui sur-el ayatautum95@gmail.com.
Dari Redaksi:
Kami memberikan ruang kepada siapapun untuk berkarya. Bagi kami, kesusastraan nasional itu sesungguhnya adalah sebuah keberagaman; mulai dari sastra kaum pemula, sastra kaum tepi, hingga sastra kaum yg telah memiliki label nasional alangkah indahnya bila kita sepakat untuk dilihat secara bersama sama dan miliki tempat serta ruang yang sama pula untuk dihargai sebagai bagian dari corak warna dalam keberagaman. Sebab kita semua memiliki hak untuk hidup serta menemukan bentuk. Silahkan kirim karya anda ke email: riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah. (Salam Redaktur: Riduan Hamsyah)
Tidak ada komentar