Puisi Karya Novri Irawan
Photo by : Buddy Setiawan
PUISI PUISI KARYA NOVRI IRAWAN
MIMPI PENYAIR
Taburan mawar berduri
dari langit nantinggi
hinggap di sudut hati
tanpa toleh kana kiri
Tiga anak tangga saja ia telah menghitung bintang dalam mimpi.
Tak perduli jumlah langit,
tak perduli mata dadu.
Gelembung kepala terus menagih tiupan lembut bibir merona.
Adakah sebait narasi embun?
Atau debu berpura - pura?
Lukis saja wajahmu pada daun keladi.
Esok kau temui pecahan kaca berceceran
dalam ruang terkunci.
Sebab gambar wajahmu terhimpit dibalik pintu terkatup.
Maka sebidang rumput kering telah lupa pada hujan yang menari.
Kemudian cubitlah hatimu agar kau tahu siapa namamu.
Bukalah jendela, lihatlah mentari berseri menghapus bayang.
Kebun Tebu, September 2016
BUNGA DAN LILIN
Semarak sebatang lilin
dari senandika syair berdarah,
ketika maha dahsyat melantakan
bumi terbelah,
menyemai tunas cempaka dalam jambangan
melahirkan tarekat seribu takhta.
Seiring alunan mentari
terbias cahaya kenang
dari bola mata berkaca
memantulkan bunga dan lilin
pada selaksa guratan bisu.
Kali ini sebatang lilin menyala
berbisik dibalik remang.
Menuntaskan malam kelabu
dari mereka berwajah senja.
Teruslah menyala...
Agar mati pawana dalam kalbu,
kemudian berbinar tarian cahaya
membungkus wangi kembang kopi
di celah abung dan pesagi.
Kebun Tebu, September 2016
AMNESIA
Sulit untuk
mengingat alam itu.
Ketika dirimu
suci
dan dosa dosa baru direncanakan.
Ranah sejarah
yang sebenarnya pernah kita jamah
dan tuhan meniupkan ruh yang patuh padaNYA.
September 2016
Tentang Penulis:
Semakin mencintai puisi sejak bergabung di sekolah menulis puisi KOMSAS SIMALABA, di sini Novri mempelajari tata huruf, tanda baca, serta teknik teknik menuliskan ilham menjadi puisi merupakan hal yang paling mendasar ia dan teman temannya pelajari di KOMSAS SIMALABA. Novri Irawan adalah alumni SMA N 1 Kebon Tebu, Lambar dan telah menyelesaikan study S1 nya di jurusan matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang- Banten.
Dari Redaksi:
Kami memberikan ruang kepada siapapun untuk berkarya. Bagi kami, kesusastraan nasional itu sesungguhnya adalah sebuah keberagaman; mulai dari sastra kaum pemula, sastra kaum tepi, hingga sastra kaum yg telah memiliki label nasional alangkah indahnya bila kita sepakat untuk dilihat secara bersama sama dan miliki tempat serta ruang yang sama pula untuk dihargai sebagai bagian dari corak warna dalam keberagaman. Sebab kita semua memiliki hak untuk hidup serta menemukan bentuk. Silahkan kirim karya anda ke email: riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah. (Salam Redaktur: Riduan Hamsyah)
Tidak ada komentar