Rekor Dunia “NAYUH” | Kado Terindah HUT XXV Lampung Barat
LAMPUNG BARAT - Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Provinsi Lampung, pada 24 September 2016 lalu, merayakan ulangtahun peraknya setelah genap berusia 25 tahun.
Melalui sejumlah agenda yang sengaja digelar dalam rangka memeriahkan peringatan hari jadi daerah pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara yang berjuluk Beguai
Jejama Sai Betik itu, seperti jalan sehat, sepeda santai, sepakbola , dan pagelaran musik yang menghadirkan artis ibukota.
Selanjutnya kegiatan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesa (MURI) Sekura 2016 wajah, pameran pembangunan Liwa Fair, hingga Adventure Trail III,serta sejumlah perlombaan lainnya.
Tidak hanya sekadar seremoni, euforia ribuan warga dari 15 kecamatan di Lambar yang terlibat langsung memeriahkan ulang tahun perak itu mendapat penghargaan dari MURI
arak-arakan sekura dari Kelurahan Pasar Liwa menuju Lapangan Sepakbola Kompleks Pemkab Lambar diikuti 5.454 wajah, tercatat sebagai arak-arakan terbanyak sekaligus memecahkan rekor Dunia–Indonesia yang dituangkan dalam surat No. 7588/R.MURI/IX/2016 dan dianugerahkan kepada Bupati Drs. H. Mukhlis Basri, M.M.
Menurut Mukhlis, Sekura merupakan warisan budaya leluhur yang digelar pada perayaan Idul Fitri setap tahun sebagai sarana silaturahmi yang hingga kini masih lestari dan terjaga.
Lanjut Mukhlis, tahun 2015, Unesco melalui Kementerian Pendidikan telah menetapkan Sekura sebagai Warisan Dunia tak Benda berasal dari Lambar.
“Jadi ada dua, yaitu Gulai Taboh dan Sekura, yang ditetapkan Unesco berasal dari Lambar. Iitu ada piagamnya,” kata Mukhlis.
Mukhlis mengapresiasi dukungan seluruh lapisan masyarakat dalam memeriahkan rangkaian peringatan HUT XXV hingga mencatatkan nama Lambar di MURI, dan menjadi catatan sejarah di masa yang akan datang.
Momentum peringatan Hari Ulang Tahun Perak diharapkan mampu menggugah semangat masyarakat untuk terus berkontribusi menggali potensi yang ada demi kemajuan daerah dan kesejahteraannya.
Di kesempatan lain, Mukhlis menegaskan pemerintah daerah akan merampungkan sejumlah program pembangunan, terutama menyangkut infrastruktur sebagaimana tertuang dalam visi-misi saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah pada 2012 lalu.
Targetnya diakhir masa jabatan tahun 2017 mendatang akses transportasi seluruh kecamatan akan terhubung, dan Kota Liwa dilakukan penataan.
Selama dua periode kepemimpinan Mukhlis Basri, sejumlah pencapaian dan prestasi membanggakan diraih Lambar, seperti di bidang pengelolaan keuangan daerah dimana Lambar mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama enam kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan RI.
Selain itu kesejahteraan masyarakat terus membaik, angka kemiskinan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Demikian juga di sektor pendidikan, dimana sejumlah prestasi membanggakan diraih, seperti menurunnya angka putus sekolah.
Lambar juga menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Lampung yang memiliki asrama mahasiswa di Kota Bandarlampung.
Tidak hanya itu, di masa kepemimpinan Mukhlis Basri, sejumlah fasilitas publik dibangun, seperti Kawasan Sekuting Terpadu (KST) di Kecamatan Balikbukit, dimana di lokasi tersebut berdiri Islamic Center (IC) sebagai pusat kegiatan keagamaan, Gedung Olahraga (GOR) Aji Saka, Stadion Sekala Bkhak sebagai pusat olahraga, gedung BLK, dan lembaga pendidikan. (wartalambar.com/aka/adv)
Tidak ada komentar