Puisi Karya Novy Eko Purnomo
DARI REDAKSI
Kirimkan puisimu minimal 5 judul dilengkapi dengan biodata diri dan foto bebas ke e-mail: riduanhamsyah@gmail.com. Puisi, biodata, foto bebas dalam satu file. Tidak boleh terpisah. Pada subjek e-mail ditulis SEMARAK PUISI MALAM MINGGU_edisi ke-44
Terhitung mulai Bulan Januari 2017 setiap puisi yang dimuat Warta Lambar akan kami rangkum dan kami terbitkan menjadi buku antologi puisi bersama dalam setiap triwulan, maka dalam setahun kami akan menerbitkan 4 buku. Selanjutnya buku-buku ini berhak dimiliki oleh setiap penulis dan pembaca Warta Lambar di manapun berada sebagai bukti dokumentasi karya serta penghargaan kami yang sangat tinggi kepada para penulis agar karya-karyanya terkemas dengan baik. (Salam kreatife)
PUISI PUISI KARYA NOVY EKO PERMONO
LELAKI DENGAN SETUMPUK RINDU
: Nureini Hanik
Hujan gerimis seolah tak berhenti di penghujung minggu
Senja yang lugu, seorang pria duduk di bawah gazebo bermata sayu
Memandang sebuah foto dari ‘gajet’ terbaru
Perempuan dengan paras ayu, membisu
Seperti laron-laron yang mengejar lampu
Setiap mengusap ‘gajet’nya adalah sunyi sendu
Jarak selalu mampu memberi batas, pada rindu yang tak terbatas
Disini, sepiku menjadi-jadi.
September rindu, 2016
TERSUNGKUR
Bermula duduk di sebuah taman, dikelilingi bunga-bunga
Aku memandang dua bunga yang aneh
Memendarkan cahaya menyala dalam kepekatan malam
Jantungku tersirap menahan untuk tenang
Pada akhirnya aku tersungkur pada semak-semak penghabisan
Oktober 2016
NAMAMU
Aku tak pandai mengukir namamu
Apalagi di atas kopi pahitku biar terlihat romantis
Namun kau mampu mengaduknya hingga menjadi manis
Menambahkan dengan sesendok rindu agar terlihat melankolis
2016
AKU MULAI MENCARIMU
Aku mulai mencari-carimu diantara tumpukan buku, kertas-kertas dan rindu yang mulai lusuh
Dan akhirnya, aku terlelap memeluk diriku sendiri
Dari terpaan kesepian dan bergelayutnya dingin malam
Semoga esok setiap ruas tulangku masih mampu menopang rindu
Pelataran sunyi, 19 Agustus 2016
MASA DEPAN
Masa depan adalah sekumpulan tempe,
Tidak ada yang ‘tahu’
2016
Tidak ada komentar