Nasib Limau Kunci yang Ironi
LAMPUNG BARAT - Limau Kunci, hanyalah salah satu pemangku (dusun) di Pekon Padang Cahya Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang ironi dan masuk kategori tertinggal.
Betapa tidak, meski secara administratif wilayah tersebut hanya berjarak kurang dari 5.000 meter dari kantor bupati setempat, namun nasibnya tragis, tak tersentuh pembangunan bersumber dana pemkab setempat.
Bahkan tokoh masyarakat setempat, Hambali, mengatakan pejabat di kabupaten termiskin ke-14 dari 15 kabupaten/kota se-Lampung itu sama sekali tak pernah berkunjung menyerap aspirasi warganya.
Potret ironi tersebut terangkat manakala paslonkada Lambar 2017-2022 yang diusung Koalisi Lambar Berganti (Partai Demokrat, PPP, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS, PKB) menggelar kampanye, Rabu (11/1).
Orator yang juga Wakil Ketua DPW PKS Lampung, Ahmadi Sumaryanto, saat mengulik hal tersebut mengatakan tak seharusnya Limau Kunci memiliki fasilitas minim karena dekat dengan pusat pemerintahan, berada di ketiak kekuasaan.
"Karena itu, beliau memberikan pencerahan kepada masyarakat Limau Kunci agar ke depan memilih pemimpin yang fathonah-cerdas, amanah-bukan raja, sidik-benar, tabligh-pesan kebaikan," ujar juru bicara Edy-Pai, Andi Gunawan.
Andi menandaskan, lima titik kampanye lainnya hari itu di Balik Bukit, rata-rata masyarakat mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja pemimpin Lambar 10 tahun terakhir yang tidak memihak rakyat dengan adil dan proporsional.
Malahan saat Edy-Pai kampanye di Simpang Serdang Way Mengaku, Sumbai 5--selaku penghibah lokasi perkantoran pemkab--tak dihargai ekistensinya sejak 10 tahun terakhir, padahal sebelumnya selalu diikutkan pada seremoni HUT Lambar setiap tahun.
Tidak ada komentar