SEMARAK PUISI MALAM MINGGU (Edisi 80)_PUISI PUISI KAMSON
Redaksi Menerima Naskah
Kirim Puisi Minimal 5 Judul, Cerpen dan tulisan-tulisan lainnya. Lengkapi dengan biodata dan sejarah ringkas tentang dunia kepenulisanmu. Semua naskah dalam satu file MS Word
dikirim ke e-mail: riduanhamsyah@gmail.com
(Mohon maaf sebelumnya, program ini belum bisa memberikan honorium, cuma sebagai apresiasi untuk turut meramaikan dunia literasi tanah air kita. Salam)
(ilustrasi: pixabay)
PUISI PUISI KAMSON
AROMA OKTOBER
Saat ini
biji biji kalender
masih akrab
dengan candanya,
sedangkan
kedua mata masih merindu peraduan.
September
tak mampu
menghakimi pertikaian
dengan tradisi halaman ini.
Belum usai
cerita tentang September,
aroma Oktober
menyengat hingga larut ke dalam mimpi.
Lampung Barat, 18 September 2017.
NAMPUNKAH KULE
Kau halalkan dia dalam acara nan sakral sambil mengukir senyum bahagia dan lukisan perdana tentang gelombang.
Lalu di sudut lain yang meriah dengan tawa ceria memadu keakraban keluarga besar dari mempelai pria dan wanita dalam acara Nampunkah Kule Makan Nasi Makan Juadah.
Membingkai rasa bahagia makan bersama diawali segenap undangan, para simah lalu keluarga pemapak.
Lampung Barat, 14 September 2017.
Catatan :
1. Nampunkah Kule adalah bahasa dari suku Semendo yg berarti menyambungkan tali persaudaraan kedua pihak.
2. Simah berarti pihak dari mempelai yang datang.
3. Pemapak, pihak dari mempelai yang menunggu.
WAYANG
Peran
Gatot Kaca
yang mendunia
atau sang Rahwana
menculik Dewi Shinta.
Berjuta pujian
begitu pula dengan
makian pada wayang
namun lagi lagi
sang Dalang
jadi pemenang.
Wahai Dalang,
dirimu hanya bersembunyi
di balik layar.
Nyaman dalam kemenangan tanpa peluh lelah sepanjang masa.
Lampung Barat, 14 September 2017.
TANAH LADA
Di sini,
kau memeluk dan menimang
sejak diri ini
menjelma puisi.
Bukit Barisan,
juga segala warnamu,
penyejukku
menjemput mimpi
yang masih
menempel di pohon pohon.
Tanah Lada-
cantik wajahmu sedari dulu,
hingga kini
dan sampai nanti.
Lampung Barat, 13 September 2017.
KUPU KUPU KERTAS
Senyum malammu
menghias ruang
yang temaram
dan tampak
jelas warna nakal di bibirmu,
lalu bersanding
membelah rasa dalam
gelap.
Dirimu-
hanya mengerti tentang
hari ini,
dengan segala celoteh semu
sang kumbang.
Kembali demi hari ini,
kau patahkan alur tentang esok
yang menjelma mimpi
di dinding asa.
Lampung Barat, 13 September 2017.
Tentang penulis:
Kamson tinggal di di Desa Pura Mekar, Kec. Gedung Surian, Kab. Lampung Barat, Lampung. Ia menggemari seni tulis; Puisi dan tergabung dalam KOMSAS SIMALABA (Komunitas Sastra Silaturahmi Masyarakat Lampung Bagian Barat). Karyanya telah dipublikasikan di www.wartalambar.com dan dimuat buku EMBUN PAGI LERENG PESAGI.
Tidak ada komentar