HEADLINE

Bencana Abrasi Pantai Hantam Pemukiman, Warga Desa Negeri Ratu Terpuruk dalam Kegalauan

Bencana Abrasi Pantai Hantam Pemukiman

PESISIR UTARA - Bencana alam yang mengejutkan melanda Pekon/Desa Negeri Ratu, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, dengan gelombang ekstrem dan abrasi pantai yang menghancurkan puluhan rumah dan merenggut ketenangan warga. Kejadian ini menyisakan dampak yang mendalam dan menyisakan rasa cemas yang tak kunjung reda di tengah-tengah masyarakat.

Dalam serangan gelombang pasang yang menggulung pantai dengan kekuatan dahsyat, sebanyak dua puluh rumah rusak parah dan lima puluh rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Air laut yang meluap menerjang pemukiman di Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Pesisir Utara, meninggalkan kerusakan yang mencengangkan dan menambah kepanikan di kalangan delapan puluh lima kepala keluarga yang terdampak di Pemangku Satu.

Bencana Abrasi Pantai Hantam Pemukiman

Yulida Wati, salah satu warga yang terkena dampak, berbicara dengan penuh emosi tentang tragedi yang menimpanya. “Kejadian ini membuat saya sangat trauma. Rumah saya hancur akibat terjangan ombak, dan saya mengalami kerugian hingga 500 juta rupiah. Saya sekarang tinggal di kontrakan dan belum bisa memperbaiki rumah karena ketakutan yang terus menghantui saya,” ungkap Yulida pada 27 Juli 2024.

Situasi semakin kritis dengan adanya rumah yang nyaris roboh setelah tertimpa pohon besar akibat gelombang tinggi. Para warga tidak hanya menderita kerugian materi, tetapi juga trauma psikologis yang mendalam. Ketidakpastian terus menyelimuti mereka setiap kali gelombang pasang menghampiri, membuat mereka terjebak dalam keadaan was-was yang berkepanjangan.

Bencana Abrasi Pantai Hantam Pemukiman

Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Pekon Negeri Ratu telah berusaha keras untuk mencari solusi dengan mengajukan permohonan kepada Balai Besar Mesuji dan Sekampung. Permohonan tersebut meminta pembangunan tanggul penahan abrasi sepanjang tiga ratus meter. Namun, meskipun balai besar telah melakukan pengukuran, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait.

Bencana Abrasi Pantai Hantam Pemukiman

Irfan Susanto, Kepala Desa Negeri Ratu, menyampaikan keluhannya, “Kami telah mengajukan beberapa proposal kepada pihak balai besar, dan mereka bahkan sudah turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengukuran. Sayangnya, hingga saat ini belum ada tindak lanjut. Kami sangat berharap agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan tanggul penahan agar masyarakat kami bisa merasa aman dan tidak lagi terjepit antara harapan dan kenyataan yang pahit.”

Bencana Abrasi Pantai Hantam Pemukiman

Kebutuhan mendesak akan perlindungan dari abrasi pantai kini menjadi prioritas utama. Warga Negeri Ratu berdoa agar tanggul penahan segera dibangun untuk melindungi rumah-rumah mereka dari ancaman bencana serupa di masa depan. Harapan untuk keamanan dan stabilitas kembali menjadi pendorong utama bagi komunitas yang masih terpuruk dalam situasi penuh kecemasan ini.

Reporter : Pascal
Editor : Tohjaya
Tanggal : 29 Juli 2024

Tidak ada komentar