BALIK BUKIT - Lampung Barat (Lambar) menghadapi tantangan serius setelah terjadi lonjakan signifikan dalam kasus stunting pada tahun 2023. Data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Lambar meningkat dari 16,6 persen pada tahun 2022 menjadi 24,4 persen pada tahun 2023, naik sebesar 7,8 persen.
Temuan ini diumumkan awal tahun 2024 oleh SKI, yang melakukan survei langsung ke rumah tangga dengan balita. Survei ini melibatkan pemeriksaan kesehatan bayi berusia nol hingga lima puluh sembilan bulan, ibu hamil, serta calon pengantin. Salah satu penyebab utama lonjakan ini adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan di Posyandu, yang hanya mencapai 55 persen.
Menanggapi situasi ini, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia telah mengeluarkan edaran kepada seluruh pemerintah daerah untuk melakukan intervensi penanganan stunting secara serentak dari 7 hingga 10 Juni 2024. Selain itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) juga telah merevisi target penurunan stunting nasional dari 13,5 persen menjadi 18,8 persen pada tahun 2025.
Dr. Widyatmoko Kurniawan, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat, menjelaskan bahwa peningkatan angka stunting di wilayahnya disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin di Posyandu. "Kami mendapati bahwa banyak orang tua yang belum memahami betapa pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk balita mereka," ujarnya.
Menurut data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) yang dirilis Dinas Kesehatan pada Februari 2024, tercatat 226 balita mengalami stunting di Lampung Barat. Untuk mengatasi permasalahan ini, Penjabat Bupati Lampung Barat, Drs. Nukman, M.M., telah membentuk tim pelaksana penanganan stunting lintas sektoral. Tim ini melibatkan berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, Keluarga Berencana (KB), Ketahanan Pangan, Puskesmas, dan kader kesehatan desa. Pemerintah Kabupaten juga telah menyusun strategi intervensi yang komprehensif dan spesifik.
Saat ini, upaya intervensi sedang berlangsung dengan target ambisius untuk mengurangi kasus stunting di Lampung Barat menjadi nol pada akhir tahun 2024. Dengan dukungan dan kerja sama semua pihak serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Lampung Barat dapat segera menurunkan angka stunting dan memastikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang. (Pascal)
Tidak ada komentar