HEADLINE

Menikmati Keistimewaan Madu Klanceng Langsung dari Sarangnya di Pekon Pemerihan

Menikmati Keistimewaan Madu Klanceng Langsung dari Sarangnya di Pekon Pemerihan

BENGKUNAT - Madu Klanceng, yang dihasilkan oleh lebah Trigona, menjadi daya tarik baru bagi para pengunjung yang ingin merasakan keunikan rasa dan manfaat kesehatannya langsung dari sumbernya di Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat. Berbeda dengan madu dari lebah penyengat, madu Klanceng dikenal memiliki cita rasa yang khas, sedikit asam namun tetap manis, menghadirkan pengalaman berbeda bagi penikmatnya.

Menikmati Keistimewaan Madu Klanceng Langsung dari Sarangnya di Pekon Pemerihan

Kelompok Tani Hutan Apicalis di Pekon Pemerihan, yang dipimpin oleh Janjiyanto, bukan hanya menyediakan kesempatan bagi pengunjung untuk mencicipi madu Trigona langsung dari sarangnya, tetapi juga memberikan pengalaman unik untuk memahami dan mempelajari kehidupan lebah Trigona. Pengunjung bahkan dapat berpartisipasi dalam proses panen madu Klanceng secara langsung, menambah keasikan pengalaman berwisata edukasi ini.

Menikmati Keistimewaan Madu Klanceng Langsung dari Sarangnya di Pekon Pemerihan

Madu Klanceng terkenal akan kandungan nutrisinya yang melimpah, termasuk asam organik, zat fitokimia, dan asam glukonat yang lebih tinggi dibandingkan dengan madu dari lebah Apis. Selain itu, lebah Trigona juga menghasilkan propolis dan polen dalam jumlah yang jauh lebih besar, memberikan nilai ekonomis tambahan dari produk-produk lebah ini.

"Madu Klanceng tidak hanya enak rasanya tetapi juga kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti mengatasi radang, gangguan kesuburan, dan mual pada ibu hamil, serta diyakini dapat membantu dalam mengobati penyakit GERD dan kecemasan psikosomatis," ungkap Bartolomeus Jonah Beto, seorang penikmat madu setempat kepada Wartalambar.com pada Senin, 22 Juli 2024.

Menikmati Keistimewaan Madu Klanceng Langsung dari Sarangnya di Pekon Pemerihan

Sejak tahun 2019, Janjiyanto telah berhasil membudidayakan lebah Trigona jenis Itama di sekitar pekarangan rumahnya dengan 40 sarang, mampu menghasilkan antara 15 hingga 20 kilogram madu Klanceng setiap panen. Keberhasilannya ini didukung oleh vegetasi yang melimpah di sekitar rumahnya dan lokasi yang dekat dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, habitat asli lebah Trigona.

Meskipun kualitas madu Klanceng dipengaruhi oleh cuaca, dengan hasil terbaik pada cuaca panas dan tantangan pada musim penghujan, minat yang meningkat dari masyarakat lokal maupun wisatawan menunjukkan potensi besar dalam pengembangan industri madu Trigona di daerah ini.

Dengan keistimewaan yang ditawarkan, Pekon Pemerihan semakin meneguhkan dirinya sebagai sentra penghasil madu Klanceng yang unggul, mengundang semua kalangan untuk merasakan kelezatan dan manfaat kesehatan dari produk lebah Trigona ini langsung dari sumbernya. (Pascal)

Tidak ada komentar