HEADLINE

Petilasan Puyang Kriye Tata Ratu: Simbol Kedamaian dan Kekayaan Sejarah Lampung Barat

Petilasan Puyang Kriye Tata Ratu

WARTALAMBAR.COM - Pekon Pagar Dewa di Kecamatan Pagar Dewa, Lampung Barat, memegang kisah legenda yang memikat hati banyak orang. Desa yang didirikan sejak tahun 2009 sebagai hasil pemekaran dari Pekon Pahayu Jaya ini memiliki petilasan yang terletak di Pemangku 2 Talang Kruhun. Petilasan tersebut merupakan makam Pemuka Ngehulumi, atau dikenal juga sebagai Puyang Kriye Tata Ratu, seorang tokoh legendaris yang dihormati pada tahun 1800-an.

Puyang Kriye Tata Ratu adalah seorang pemuka dari Pekon luas yang memiliki kekuasaan atas tiga gunung di wilayah Pahayu, yaitu Gunung Subhan, Mayus, dan Tungkus. Salah satu bukti peninggalannya adalah batu pala tiga tingkat yang hingga kini masih bisa ditemukan di lokasi tersebut.

Petilasan Puyang Kriye Tata Ratu

Menurut Asmadi, pengelola makam petilasan, Puyang Tata Ratu selain memiliki kekuasaan atas wilayah yang luas, juga dikenal memiliki empat Ulu Balang atau tentara penjaga sakti yang terdiri dari Sepikang (macan), Sebidang Khuang (gajah), Selubuk (buaya kuning), dan Semendaway (rusa kumbang). Bukti keberadaan Ulu Balang ini tertuang pada sebuah batu keramat di bawah pohon randu. Meskipun cap tanda keberadaan mereka sudah pudar seiring berjalannya waktu, batu tersebut tetap menjadi bukti sejarah yang penting.

Makam Puyang Kriye Tata Ratu kini menjadi tempat ziarah yang banyak dikunjungi oleh masyarakat Lampung Barat, terutama pada bulan Muharram dan Maulud. Banyak orang datang untuk berziarah, mengenang, dan mendoakan sang tokoh legendaris. Kehadiran mereka tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap sejarah dan budaya lokal, tetapi juga menjadikan petilasan ini sebagai destinasi spiritual yang penuh makna.

Pekon Pagar Dewa, dengan segala cerita legendaris dan petilasannya, menjadi saksi bisu dari kekayaan sejarah dan budaya Lampung Barat. Keberadaan makam Puyang Tata Ratu bukan hanya sebagai simbol masa lalu yang penuh kejayaan, tetapi juga sebagai titik pertemuan spiritual bagi banyak orang yang mencari kedamaian dan berkah. (Pascal)

Tidak ada komentar